Rabu 16 Oct 2013 09:20 WIB

Presiden Prancis Kunjungi Mandela

 Presiden Prancis, Francois Hollande.
Foto: AP
Presiden Prancis, Francois Hollande.

REPUBLIKA.CO.ID, SOWETO -- Presiden Prancis Francois Hollande, Selasa (15/10), melakukan kunjungan ke rumah kecil di Soweto, tempat tinggal ikon perdamaian Nelson Mandela.

"Datang ke rumah ini Anda akan dapat merasakan perasaan seorang pejuang, seorang petempur, seorang militan yang tinggal di sini di tengah rakyatnya," kata Hollande, seperti dilansir dari AFP, Rabu (16/10). Dia ke sana setelah mengelilingi bangunan yang terbuat dari batu bata itu, yang sekarang menjadi monumen nasional.

Dengan didampingi oleh Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, Hollande melewatkan pagi di kawasan yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi kaum kulit hitam di barat daya dari Johannesburg itu, yang merupakan sarang perlawanan terhadap rezim supremasi kulit putih, apartheid.

Mereka juga mengunjungi tugu peringatan untuk Hector Pieterson, anak sekolah berusia 13 tahun yang ditembak mati oleh polisi pada tahun 1976, ketika anak-anak sekolah melakukan unjuk rasa terhadap pemilihan bahasa Afrika sebagai bahasa pengantar di sekolah, bahasa keturunan Belanda. Puluhan orang tewas oleh polisi selama protes.

"Ini sangat menyentuh, untuk datang ke Soweto, lokasi di mana hampir 40 tahun yang lalu anak-anak meninggal dunia karena membela kebebasan mereka, martabat mereka," kata Hollande pada hari kedua kunjungan kenegaraannya ke Afrika Selatan.

Selasa menandai ulang tahun ke-20 penganugerahan penghargaan Nobel Perdamaian Mandela bersama dengan Presiden FW de Klerk untuk perundingan guna mengakhiri sistem apartheid. Mandela kemudian menjadi presiden kulit hitam pertama negara itu setelah pemilihan umum semua ras pada tahun 1994. Tokoh berusia 95 tahun yang saat ini tengah menderita sakit itu hanya menerima sedikit tamu kini, selain kerabat dekat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement