Selasa 06 May 2014 19:34 WIB

Tugas Penulisan Tentang Holocaust Picu Kecaman Aktivis HAM Yahudi

Rep: C66/ Red: Julkifli Marbun
Monumen Holocaust di Berlin
Foto: Irfan Junaidi/www.republika.co.id
Monumen Holocaust di Berlin

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Sebuah sekolah di California yang meminta murid-muridnya untuk menulis tugas tentang insiden Holocaust memicu kecaman dari kelompok hak asasi yahudi. Sekolah tersebut meminta agar murid-muridnya yang duduk di kelas delapan menulis pembahasan tentang peristiwa Holocaust.

Murid-murid kelas delapan diminta untuk menulis argumennya terkait apakah peristiwa Holocaust terjadi karena sebuah skema politik untuk memicu konflik internasional yang akan menguntungkan pihak-pihak tertentu. Tugas menulis tersebut dinilai akan memicu kefanatikan tertentu pada suatu kelompok bahkan, bisa membuat anak-anak tersebut berpikir secara rasis.

"Tugas ini sangat tidak sesuai untuk diberikan pada anak-anak pelajar, hal ini dapat memicu cara berpikir rasis karena terdapat kesetaraan antara sejarah dan kefanatikan," ujar Rabbi Abraham Cooper, Dekan Madya yang berpusat di Los Angeles dikutip dari Reuters.

Media lokal mengatakan jika telah terjadi ancaman pembunuhan pada juru bicara sekolah tersebut sesaat setelah tugas penulisan tersebut dipublikasikan. Pihak sekolah telah mengklarifikasi jika tidak ada maksud tertentu dalam penugasan tulisan mengenai Holocaust tersebut.

Pihak sekolah menyatakan jika tugas tersebut ditujukan untuk membuat murid-muridnya dapat berpikir secara kritis. Namun, dengan adanya kecaman dan kritik sejumlah pihak, sekolah berencana untuk mengubah topik pada tugas tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement