REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Perdana Menteri Turki Ahmed Davutoglu menegaskan, Rusia tidak bisa menutupi pelangaran wilayah udara yang mereka lakukan. Pernyataan itu ia sampaikan menyusul manuver pesawat Rusia yang melanggar kedaulatan Turki di dekat perbataan.
"Sejak tidak ada lain negara yang terisolasi, sangat tidak mungkin menyembunyikan pelanggaran udara yang sebenernya terjadi," ujarnya. "Rusia tidak bisa menutupi pelanggaran yang mereka lakukan."
Kementerian Luar Negeri TUrki mengonfirmasi pada akhir pekan lalu, jet tempur pengebom Rusia SU 34 melanggar perbatasan Turki pada Jumat kemarin. Pelanggaran itu secara jelas terlihat di radar.
Hubungan Rusia dan Turki belum juga membaik setelah Ankara menembak jatuh pesawat Moskow. Presiden Rusia Vladimir Putin meminta permohonan maaf dari Turki. Namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolaknya.
Baca juga, Erdogan: Rusia yang Seharusnya Minta Maaf ke Turki.
Menurut Davutoglu Turki tidak berniat meningkatkan intensitas konflik dengan Rusia. Namun Ankara akan melindungan integritas wilayah mereka.