REPUBLIKA.CO.ID REPUBLIKA -- Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mulai bergerak lebih jauh dari Libya ke Tunisia. Milisi ISIS diduga telah menyeberang ke Tunisia pada 7 Maret untuk melakukan seranguan ke pasukan keamanan di sana.
Dalam catatan yang diterbitkan perusahaan keamanan strategis Soufan Grup di AS pada Selasa (8/3), adanya kemungkinan strategi ISIS untuk memperluas pengaruhnya ke Tunisia.
“Selama kelompok dapat mempertahankan basis operasional di Libya, risiko terulangnya konflik langsung dengan keamanan Tunisia tidak perlu,” dalam catatan Soufan seperti dilansir Bussines Insider pada Selasa (8/3).
Dalam catatan juga disebukan kemungkinan ISIS terus membangun sel-sel di Tunisia dengan harapan terulangnya insiden teror yang akan menggoyahkan Pemerintah Tunisia. Jika pemerintah goyah, maka ISIS akan siap untuk menyerang.
Pejabat Tunisia prihatin dengan peningkatan aktifitas ISIS di negara tersebut. Presiden Beji Caid Essebsi pun berspekulasi bahwa motif dari serangan 7 Maret jika dilakukan oleh ISIS.
Baca juga, Libya Kandidat Kuat Markas Baru ISIS.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
