REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sedikitnya 11 orang tewas dan puluhan orang lagi cedera saat dua kereta bertabrakkan bagian depan dengan depan di Italia Selatan pada Selasa (12/7), demikian laporan media setempat.
Menurut laporan terkini dari Kantor Berita ANSA dan Stasiun Televisi Rai, tabrakan itu terjadi di satu rel tunggal sekitar pukul 11.30 waktu setempat di Wilayah Puglia, Italia Selatan. Setelah kecelakaan tersebut, operasi pertolongan dilancarkan secara penuh.
Polisi, petugas gawat darurat dan ambulans bergegas ke lokasi kecelakaan, yang berada di daerah pinggiran antara Kota Kecil Ruvo di Puglia dan Corato. Petugas pemadam sedang berusaha mengeluarkan penyintas dari logam yang terpilin di dua gerbong pertama masing-masing kereta, tapi diduga akan ada korban lain, kata beberapa sumber ANSA.
Rai mengatakan semua rumah sakit di wilayah itu terlibat dalam operasi darurat. Tiga helikopter dikerahkan untuk secepatnya membawa penumpang yang cedera ke rumah sakit terdekat, termasuk seorang anak yang baru berusia beberapa tahun dan dilaporkan dikeluarkan dari gerbong yang rusak parah.
"Gangguan teknik diduga telah mengakibatkan kecelakaan itu. Kedua kereta regional, yang biasanya digunakan oleh pelaju dan pelajar, dioperasikan oleh satu perusahaan swasta lokal yang bernama Ferrotramviaria," ujar Rai dalam siarannya.
"Situasinya tragis. Kami melihat dua kereta ringsek dan banyak orang diangkut dengan menggunakan beberapa ambulans yang mengalami kesulitan untuk mencapai daerah terbuka," kata seorang wartawan surat kabar setempat yang bergegas ke lokasi kecelakaan, Lucia Olivieri.
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi segera meninggalkan Milan di Italia Utara, tempat ia direncanakan meresmikan satu pameran, menuju Roma. "Kami takkan berhenti sampai kami telah menemukan mereka yang bertanggung jawab atas kecelakaan ini," katanya.