Sabtu 03 Jun 2023 09:22 WIB

Bertambah, Korban Meninggal dalam Tabrakan KA di India Capai 207 Orang

Dua kereta penumpang bertabrakan di India timur.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Tim penyelamat bekerja di lokasi kecelakaan kereta penumpang, di distrik Balasore, di negara bagian Odisha, India timur, Sabtu, 3 Juni 2023. Dua kereta penumpang tergelincir di India, menewaskan lebih dari 200 orang dan menjebak ratusan lainnya di dalam lebih dari satu selusin gerbong kereta yang rusak, kata para pejabat.
Foto: AP
Tim penyelamat bekerja di lokasi kecelakaan kereta penumpang, di distrik Balasore, di negara bagian Odisha, India timur, Sabtu, 3 Juni 2023. Dua kereta penumpang tergelincir di India, menewaskan lebih dari 200 orang dan menjebak ratusan lainnya di dalam lebih dari satu selusin gerbong kereta yang rusak, kata para pejabat.

REPUBLIKA.CO.ID, BHUBANESWAR -- Dua kereta penumpang bertabrakan di distrik Balasore, di negara bagian Odisha, India timur, pada Jumat (2/6/2023). Sekitar 207 orang tewas dan sekitar 900 lainnya cedera.

Coromandel Express yang beroperasi dari Kolkata ke Chennai bertabrakan dengan kereta penumpang lain, Howrah Superfast Express. Otoritas Kereta Api Tenggara menyatakan, Howrah Superfast Express tergelincir dan terjerat dengan Coromandel Express.

Baca Juga

Sekretaris kepala negara Pradeep Jena menyatakan, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat. Direktur jenderal pemadam kebakaran di Odisha Sudhanshu Sarangi mengatakan, sejauh ini 207 jenazah telah ditemukan.

Juru bicara kantor Jena di negara bagian Odisha SK Panda menyebut peristiwa itu sebagai sebagai kecelakaan berat. “Kami berharap pekerjaan penyelamatan akan berlanjut setidaknya sampai besok pagi,” kata Panda.

Panda menyatakan, pihak berwenang telah mengerahkan 75 ambulans ke lokasi dan telah mengerahkan banyak bus untuk mengangkut penumpang yang terluka dan korban selamat dari lokasi. “Di pihak kami, kami telah menyiapkan semua rumah sakit pemerintah dan swasta besar dari lokasi kecelakaan hingga ibu kota negara bagian untuk melayani yang terluka," ujarnya dikutip dari The Guardian.

Seorang korban yang selamat mengatakan kepada berita televisi lokal, bahwa dia sedang tidur ketika kecelakaan itu terjadi. Dia kemudian terbangun dan menemukan dirinya terjebak di bawah belasan penumpang sebelum merangkak keluar dari gerbong dengan hanya luka di leher dan lengannya.

Ketua Menteri Odisha Naveen Patnaik mengatakan, prioritas pihak berwenang adalah memindahkan yang masih hidup ke rumah sakit. "Itu perhatian pertama kami, untuk menjaga yang masih hidup," ujarnya.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, operasi penyelamatan sedang berlangsung di lokasi. Semua bantuan segera diberikan kepada korban yang terkena dampak.

"Di saat kesedihan ini, pikiran saya bersama keluarga yang berduka. Semoga yang terluka segera pulih," ujar Modi.

Jalur kereta di negara ini sepanjang 64 ribu km dan merupakan jaringan terbesar di dunia di bawah satu manajemen. Terlepas dari upaya pemerintah untuk meningkatkan keselamatan, beberapa ratus kecelakaan terjadi setiap tahun di jalur kereta api India.

Sebanyak dua kereta bertabrakan di dekat Delhi pada Agustus 1995, menewaskan 358 orang dalam kecelakaan kereta terburuk dalam sejarah India. Sebagian besar kecelakaan kereta api disebabkan oleh kesalahan manusia atau peralatan pensinyalan yang sudah ketinggalan zaman. Lebih dari 12 juta orang bepergian dengan 14 ribu kereta sehari melintasi India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement