Kamis 22 Sep 2016 13:12 WIB

Soal Pelarangan Imigran Muslim, Ini Kata Komnas HAM Australia

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Profesor Triggs mengatakan HAM di Australia mengalami kemunduran dan tahun 2001 sebagai titik baliknya.
Foto: abc
Profesor Triggs mengatakan HAM di Australia mengalami kemunduran dan tahun 2001 sebagai titik baliknya.

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Ketua Komite Diskriminasi Ras Komnas HAM Australia Tim Soutphommasane menolak gagasan senator Pauline Hanson untuk melarang imigran Muslim. Menurutnya, warga Australia seharusnya tak terjebak dengan prasangka buruk terhadap imigran Muslim.

Aktivis anti-diskriminasi tersebut menanggapi pernyataan Hanson sebagai sentimen rasis. Padahal baginya, Australia merupakan negara terbuka terhadap kelompok mana pun.

"Kita seharusnya bangga terhadap kesuksesan keragamaan budaya Australia. Kita negara terbuka, jangan biarkan dipengaruhi oleh prasangka dan intoleransi," katanya seperti dilansir Express.

Alumnus Oxford itu menilai sentimen Hanson juga hanya pendapat yang bersifat politis. Ia menyebut, jika Hanson tak ingin disebut politisi rasis dalam waktu lama, maka seharusnya Hanson tak bertindak rasis.

"Pandangan politiknya (Hanson) menjadi landasan atas sikap terhadap ras, imigran dan Islam. Kalau Anda tidak ingin disebut rasis, maka Anda jangan mulai bertindak rasis terlebih dulu," ujarnya.

Diketahui, muncul hasil polling yang menyatakan 49 persen warga Australia menolak imigran Muslim. Alasannya, lantaran imigran Muslim dianggap tak mampu berintegrasi dengan masyarakat Australia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement