Sabtu 31 May 2014 02:15 WIB

Hina Islam PM Irlandia Minta Maaf

Rep: fauziah mursid/ Red: Taufik Rachman
Peter Robinson
Peter Robinson

REPUBLIKA.CO.ID,IRLANDIA – Komunitas Muslim di Irlandia baru-baru ini resah usai pernyataan kontroversi Perdana Menteri Irlandia Peter Robinson atas komentar anti-Islam. Namun, tidak berapa lama sejak komentar dilontarkan, Robinson buru-buru meralat dan meminta maaf kepada umat Muslim di negara tersebut.

Robinson sebelumnya dianggap mendukung pernyataan Pastor James McConnell yang menyebut ada kejahatan baru muncul yang berbasis di seluruh wilayah Inggris. Namun, hal tersebut ditepis Robinson. Menurutnya komentarnya di salah satu surat kabar Irlandia, Irish Independent disalah artikan.

“Selama kurang lebih dari 24 jam pernyataan saya saat menanggapi pertanyaan reporter surat kabar telah disalahartikan dan diberi makna saya tidak pernah maksudkan,” ujar Robinson seperti dilansir OnIslam, Jumat (30/5).

Ia juga mengatakan dirinya tidak pernah berusaha menimbulkan penghinan terhadap komunitas tertentu termasuk Islam.

Permintaan maaf Robinson tersebut kemudian disambut baik oleh komunitas Muslim di Irlandia. Melalui juru bicara Islamic Centre Belfast Dr Raied Al – Wazzan menegaskan umat Muslim Irlandia secara ikhlas dan sadar menerima permintaan maaf Robinson.

Selain menyambut baik permintaan maaf Robinson, Dr Al Wazzan juga mengatakan Robinson akan membuka hubungan baru yang baik dengan komunitas Muslim di Irlandia termasuk mengunjungi pusat Muslim di Irlandia.

"Dia akan bertemu dengan komunitas Muslim yang lebih luas, mungkin dari mereka ada yang jujur dengan dia dengan pa yang mereka rasakan," Ujar Al Wazzan.

Saat ini jumlah Muslim di Irlandia sebanyak 1,1 persen dari 4,5 juta orang di Irlandia. Padahal dua dekade lalu mereka berjumlah sekitar 4 ribu orang. Sensus pada 2011 tercatat sekitar 49.204 Muslim, termasuk hampir 12 ribu anak usia sekolah. Angka-angka mewakili peningkatan 51 persen sejak tahun 2006.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement