Sabtu 13 Feb 2016 07:17 WIB

Ribuan Imigran di Finlandia Batalkan Suaka

Rep: C27/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah keluarga Irak, yang terpaksa mengungsi akibat konflik, menerima bantuan di sebuah kamp pengungsian di Khazir, Erbil, Irak Utara, pada 23 Juli.
Foto: EPA/Kamal Akrayi
Sebuah keluarga Irak, yang terpaksa mengungsi akibat konflik, menerima bantuan di sebuah kamp pengungsian di Khazir, Erbil, Irak Utara, pada 23 Juli.

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Ribuan pengungsi Irak yang tiba di Finlandia tahun lalu telah memutuskan membatalkan aplikasi suaka. Mereka menyatakan akan pulang secara sukarela.

Eropa menjadi negara tujuan utama para imigran sejak perang Dunia II. Hampir setiap tahun ada satu juta imigran yang tiba dari negara Timur Tengah.

Jerman, Finlandia, serta Swedia telah menjadi negara Eropa yang menerima migran paling banyak. Tapi, Finlandia mengalami  peningkatan jumlah pencari suaka hampir 10 kali lipat pada 2015 dengan 32.500 dari 3.600 pada 2014.

Hanya saja, tahun ini, sekitar 4.100 pencari suaka telah membatalkan aplikasi mereka. Kemungkinan jumlah tersebut bertambah hingga mencapai lima ribu dalam beberapa bulan mendatang.

Sebagian imigran menginginkan kembali ke negara asal karena rindu keluarga mereka. Sebagian lainnya menyatakan kekecewaan dengan kehidupan di Firlandia.

"Ada yang mengatakan kondisi di Finlandia dan proses suaka yang panjang tidak memenuhi harapan mereka, atau apa yang mereka telah diberitahu oleh orang-orang yang mereka bayar untuk perjalanan mereka," kata Tobias van Treeck, program officer di Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dikutip dari Reuters, Sabtu (13/1).

Hampir 80 persen dari migran yang mengajukan kembali ke kampung halaman adalah warga Irak. Hanya 22 dari 877 warga Suriah dan 35 dari 5.214 warga Afghanistan yang mencari suaka di Finlandia tahun lalu telah diminta untuk kembali ke negara asalnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement