Ahad 29 Jan 2017 01:46 WIB

40 Tentara Turki Dilaporkan Ajukan Suaka di Jerman

Rep: RR Laeny/ Red: Angga Indrawan
Masyarakat menduduki tank yang digunakan militer untuk melakukan kudeta di Turki.
Foto: EPA
Masyarakat menduduki tank yang digunakan militer untuk melakukan kudeta di Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sekitar 40 tentara yang sebagian besar dengan pangkat tinggi yang bekerja untuk NAT di Jerman tetapi dihentikan setelah kudeta gagal di Turki Juli 2016 lalu telah mengajukan permohonan suaka. Majalah Jerman, Der Spiegel Sabtu (28/1) melaporkan.

Dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (28/1), belum ada komentar dari pemerintah atau pihak NATO. Namun laporan pengajuan suaka oleh tentara Turki di Jerman muncul ketika kanselir Jerman Angela Merkel mempersiapkan untuk ke Turki dan menemui Presiden Turki Tayyip Erdogan. Hubungan antara partner NATO telah tegang terkait persoalan-persoalan termasuk dugaan memata-matai ulama Turki di Jerman. 

Jerman prihatin penindasan pada pembangkang dan mendapat tuduhan Turki bahwa Jerman menyembunyikan militan turki dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan sayap kiri DHKP-C. Laporan ini mengutip pernyataan kantor migrasi federal Jerman dan kementerian dalam negeri yang mengatakan aplikasi permohonan suaka akan ditangani seperti lainnya.

Sebelumnya sekretaris jenderal NATO Jens Stolenberg mengatakan bulan November 2016 lalu bahwa beberapa pejabat militer Turki telah meminta suaka. Namun sayangnya ia tidak memberikan angka permohonan suaka tersebut. Reuters melaporkan di Oktober 2016 bahwa Turki memecat dan memberhentikan staf militer senior yang melayani NATO di Eropa dan Amerika Serikat (AS) setelah kudeta gagal. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement