Ahad 01 Apr 2018 15:12 WIB

Israel Tolak Selidiki Pembunuhan Warga Palestina di Gaza

Warga Palestina di Gaza melakukan demonstrasi di perbatasan Israel pada Jumat (30/3).

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Bentrokan antara massa aksi Palestina dan militer Israel pada Sabtu (31/3) di Jalur Gaza.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Bentrokan antara massa aksi Palestina dan militer Israel pada Sabtu (31/3) di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menolak seruan penyelidikan terkait pembunuhan 15 warga Palestina oleh anggota militernya di perbatasan Jalur Gaza pada Jumat (30/3) lalu. Sebaliknya, ia memuji tindakan pasukannya yang dianggapnya telah melindungi keamanan Israel.

"Tentara Israel melakukan apa yang diperlukan. Saya pikir semua prajurit kami berhak mendapatkan medali," kata Lieberman kepada Radio Angkatan Darat Israel pada Ahad (1/4).

Ia menegaskan tidak akan melakukan penyelidikan terkait tewasnya warga Palestina akibat ditembak pasukan keamanan Israel. "Untuk komisi penyelidikan, tidak akan ada," ujarnya.

Ribuan warga Palestina di Gaza melakukan demonstrasi di perbatasan Israel pada Jumat (30/3). Aksi ini digelar guna menuntut Israel mengembalikan tanah-tanah yang direbutnya saat perang Arab-Israel tahun 1948 kepada para pengungsi Palestina.

Aksi ini berujung bentrok ketika massa mulai mendekati pagar perbatasan Gaza-Israel.Pasukan keamanan Israel segera melepaskan berondongan tembakan. 15 warga Palestina tewas dan lebih dari 1.000 lainnya mengalami luka-luka.

Aksi demonstrasi di perbatasan Gaza-Israel sendiri rencananya akan dilakukan selamabeberapa pekan. Aksi puncak akan digelar pada 15 Mei mendatang ketika Israel memperingati hari kelahirannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement