REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pangeran William baru saja mencatatkan kunjungan bersejarah dalam lawatan lima harinya ke negara-negara Timur Tengah. Pria bergelar Duke of Cambridge ini tiba di Tel Aviv, Israel pada Senin (25/6) waktu setempat.
Dengan kedatangannya, William menjadi anggota keluarga kerajaan Inggris pertama yang berkunjung secara resmi ke Israel. The Guardian melaporkan pria berusia 36 tahun itu juga dijadwalkan akan menyambangi Palestina.
Berdasarkan permintaan pemerintah Inggris, William akan bertemu Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu selama kunjungan. Pertemuan tersebut dinilai bisa membawa dampak besar bagi hubungan antara Inggris dan Israel.
Cucu Ratu Elizabeth ini juga akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah. Pangeran William datang di tengah meningkatnya tensi antara kedua negara tersebut.
Lebih dari 100 warga Palestina terbunuh oleh Israel saat mengadakan aksi protes di perbatasan Gaza. Di Israel, William juga akan mendatangi monumen Holocaust Yad Vashem.
Monumen tersebut adalah penghormatan atas kematian jutaan warga Yahudi saat meletus Perang Dunia Kedua. William juga akan berziarah ke makan Ratu Alice dari Yunani yang tak lain adalah nenek buyutnya di Gereja Ortodok Rusia St Mary Magdalene.
Pada 1994, Pangeran Phillip mengunjungi tempat itu dalam rangka upacara penghormatan untuk mengenang jasa Ratu Alice dalam menyelamatkan kaum Yahudi asal Yunani di era 1940-an. Sementara itu di Ramallah, William akan membahas isu-isu mengenai pengungsi.
Rilis yang dikeluarkan Istana Kensington menyebut kakak Pangeran Harry itu juga akan berdiskusi mengenai penyediaan kesempataan untuk merayakan kuliner, musik, dan budaya Palestina.
Sebelum menginjakkan kaki di Israel, William lebih dulu tiba di Yordania pada Ahad (24/6) dan disambut oleh Pangeran Hussein. Keduanya bahkan asyik menyaksikan pertandingan Piala Dunia antara Inggris dengan Panama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
