Selasa 19 Feb 2019 08:23 WIB

Sejarah Hari Ini: Pertempuran Iwo Jima Pecah

Perebutan Iwo Jima penting bagi AS untuk mengalahkan Jepang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Siswi Menengah Atas Jepang melambaikan tangan kepada pasukan bunuh diri
Foto: www.english-online.at
Siswi Menengah Atas Jepang melambaikan tangan kepada pasukan bunuh diri

REPUBLIKA.CO.ID, IWO JIMA -- Pada 19 Februari 1945 silam, sekitar 30 ribu tentara Amerika Serikat (AS) mendarat di pulau Iwo Jima, Jepang. Tibanya pasukan AS memicu pertempuran sengit dengan Jepang yang kini dikenal dengan nama Pertempuran Iwo Jima.

Salah satu pertempuran di masa Perang Dunia II itu berlangsung selama lebih dari sebulan dan berakhir dengan kemenangan AS.

History mencatat, Iwo Jima adalah pulau Pasifik tandus yang dijaga oleh pasukan tentara bersenjata Jepang. Namun, bagi militer Amerika, tempat tersebut adalah batu pijakan utama tempat membangun lapangan terbang buat meluncurkan serangan bom terhadap Jepang yang hanya 660 mil jauhnya.

Baca juga, Rusia Minta Jepang Akui Hasil Perang Dunia ke-2.

Pendaratan tentara AS dimulai pada pagi hari 19 Februari ketika petinggi angkatan laut, James Forrestal, ditemani oleh wartawan, mengamati daerah dari sebuah kapal komando di lepas pantai. Ketika Marinir berjalan ke pulau itu, tujuh batalion Jepang menembaki mereka.

Menjelang sore, lebih dari 550 tentara tewas dan lebih dari 1.800 terluka. Perebutan Gunung Suribachi, titik tertinggi pulau dan benteng pertahanan Jepang, memakan waktu empat hari lagi dan banyak lagi korban.

Ketika bendera Amerika akhirnya dikibarkan di Iwo Jima, gambar yang tak terlupakan itu ditangkap dalam sebuah foto terkenal yang kemudian memenangkan Hadiah Pulitzer.

AS mulai memberikan tekanan pada pertahanan Jepang di pulau itu pada Februari 1944, ketika pesawat pengebom bom B-24 dan B-25 menyerbu pulau selama 74 hari.

Insiden tersebut merupakan pengeboman pra-invasi terpanjang dari perang. Jepang dengan 21 ribu personel pasukan pertahanan membentengi pulau, di atas dan di bawah tanah, termasuk jaringan gua-gua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement