Senin 03 Sep 2018 07:02 WIB

Di Tengah Perang, Suriah Mulai Sekolah Tahun Ajaran Baru

Sebanyak 14 ribu sekolah disiapkan untuk menampung pelajar.

Suasana kota di Suriah yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.
Foto: EPA/STR
Suasana kota di Suriah yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Suriah memulai hari pertama tahun ajaran baru pada Ahad (2/9).  Menurut kantor berita Suriah, SANA,  lebih dari empat juta pelajar, datang ke sekolah.

"Sebanyak 14 ribu sekolah siap menerima pelajar pada hari pertama tahun ajaran baru," kata SANA yang mengutip Kementerian Pendidikan.

Meskipun kerusakan terjadi pada sistem pendidikan akibat perang Suriah yang berlangsung selama lebih dari tujuh tahun, sebanyak 5.000 gedung sekolah telah diperbaiki. Hal itu seiring bertambahnya jumlah daerah yang direbut kembali oleh pasukan pemerintah.

Sebanyak 300 ribu guru juga disiapkan di berbagai sekolah. Selama perang berkepanjangan di Suriah, banyak sekolah telah berubah fungsi menjadi tempat penampungan para pengungsi.

Baca juga, Suriah Tembak Jet Tempur Israel.

Sementara itu pada Sabtu, satu bom mobil meledak di dekat posisi gerilyawan di Kota Azaz di Suriah Utara di dekat perbatasan dengan Turki. Bom itu merenggut sejumlah korban baik tewas maupun cedera.

Bom mobil meledak di dekat satu dewan lokal gerilyawan di pusat Kota Azaz, di pinggir utara Provinsi Aleppo. Dewan lokal adalah lembaga sipil pro-oposisi yang didirikan di daerah yang dikuasai gerilyawan di Aleppo dan Idlib.

Pihak di balik peledakan itu belum diketahui.  Pada 19 Juli 2012, gerilyawan yang menentang Pemerintah Suriah merebut Azaz yang bernilai sangat tinggi karena kedekatannya dengan perbatasan Suriah-Turki. Daerah itu menjadi saluran pasokan logistik buat gerilyawan.

Kelompok ISIS menguasai Azaz pada Oktober 2013 tapi mundur dari kota itu pada Februari 2014 dan gerilyawan dukungan Turki menguasainya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement