Rabu 27 Feb 2019 06:29 WIB

WHO Kecam Serangan Terhadap Pekerja Kesehatan di Irak

Pekerja kesehatan diserang secara fisik saat merawat pasien di Kirkuk, Irak Utara.

Relawan dan pasukan Peshmerga Kurdi membawa senjata di utara Kirkuk, Irak, Senin (16/10).
Foto: Reuters/Stringer
Relawan dan pasukan Peshmerga Kurdi membawa senjata di utara Kirkuk, Irak, Senin (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan keras mengutuk serangan kekerasan terhadap pekerja kesehatan di Irak. WHO menyeru pemerintah Irak agar menjamin keselamatan pekerja kesehatan.

Satu pernyataan dari WHO dikeluarkan setelah seorang pekerja kesehatan diserang secara fisik saat ia memberi perawatan medis terhadap seorang perempuan yang berusia 70-an tahun. Pasien itu sedang sakit di Azadi Teaching Hospital di Provinsi Kirkuk, Irak Utara.

Baca Juga

"WHO menyeru pemerintah di Irak agar menjamin keselamatan pekerja kesehatan, instalasi kesehatan, dan kesucian perawatan kesehatan," kata pernyataan itu, yang mengutip Adham Rashad Ismail, Penjabat Wakil WHO di Irak.

"Serangan semacam itu merupakan pelanggaran serius terhadap Hukum Kemanusiaan Internasional dan melucuti hak warga yang paling rentan --anak kecil, perempuan, dan orang tua-- untuk memperoleh layanan kesehatan dasar," kata Ismail, sebagaimana dikutip Kantor Berita China, Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.

Pada 2018, sebanyak 42 serangan terhadap pekerja perawatan kesehatan dicatat oleh WHO di Irak, 40 persen di antaranya terhadap praktisi medis, kata pernyataan tersebut.

"Sangat penting bahwa Pemerintah Irak menjamin bahwa pekerja kesehatan diperkenankan bekerja sepanjang waktu tanpa resiko, tak peduli lokasi mereka, dan pasien serta instalasi kesehatan dilindungi," tambah pernyataan itu.

Kementerian Kesehatan Irak mengatakan di jejaringnya bahwa Menterinya Alas Ad-Dini Al-Awan menerima di kantornya dokter yang diserang di Kirkuk dan menegaskan "dukungan penuhnya buat personel kesehatan dan administratif di semua lembaga kesehatan dari setiap serangan saat mereka melaksanakan tugas kemanusiaan mereka".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement