REPUBLIKA.CO.ID, DUSHANBE -– Para terpidana teroris ISIS yang ditahan di penjara Vakhdat, Tajikistan, melakukan aksi kekerasan dan pemberontakan pada Ahad (19/5). Sebanyak 32 orang tewas dalam kejadian tersebut.
Kementerian Kehakiman Tajikistan mengatakan, para terpidana ISIS melakukan aksi pemberontakan terhadap sipir. Bermodalkan pisau, mereka menyerang para penjaga secara brutal.
Tiga orang sipir dilaporkan tewas akibat luka tusuk. Sebanyak 29 orang narapidana juga terbunuh dalam kejadian itu. Otoritas keamanan Tajikistan disebut telah berhasil mengendalikan situasi. “Pihak berwenang mengambil langkah tegas untuk menstabilkan situasi,” kata Kementerian Kehakiman Tajikistan, dilaporkan laman Press TV, Senin (20/5).
Saat ini otoritas Tajikistan sedang menginvestigasi kejadian tersebut. Ini bukan kerusuhan pertama yang terjadi di penjara Tajikistan. Akhir tahun lalu, kerusuhan juga pernah pecah di penjara dengan keamanan maksimum di kota utara Khujand. Sebanyak 21 orang tewas dalam peristiwa itu.
Menurut pihak berwenang, terdapat lebih dari 1.000 warga negara Tajikistan yang bergabung dengan kelompok-kelompok milisi di Irak dan Suriah. Sebagian besar dari mereka melakukan perjalanan ke kedua negara tersebut melalui Rusia. Mereka yang kembali ditempatkan di penjara dengan pengamanan tinggi.