Jumat 25 Mar 2011 17:55 WIB

Dubai Gagalkan Penyelundupan Senjata dari Turki untuk Yaman

Rep: cr01/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Revolver, ilustrasi
Foto: The History Blog
Revolver, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI - Aparat keamanan Dubai berhasil menggagalkan penyelundupan 16 ribu pengiriman senjata api dari Turki ke Yaman. Sebagaimana dilaporkan koran Al-Sharq Al-Awsat, polisi Dubai mengatakan senjata-senjata tersebut berasal dari Turki yang akan dikirim ke provinsi Sa’dah, Yaman.

Itu adalah salah satu penyitaan terbesar yang pernah dilakukan aparat kepolisian Dubai. Pistol jenis revolver sebanyak 16 ribu yang diselundupkan ini direncanakan berlabuh di dermaga salah satu pelabuhan Teluk, namun penyelundup mengubah arah pelayaran menuju Dubai pada saat-saat terakhir.

Polisi Dubai menolak memberikan konfirmasi, apakah senjata-senjata tersebut akan dikirim kepada kelompok Syiah Houthi di Sa’dah, yang kerap melakukan pemberontakan. Polisi hanya mengatakan, mereka telah berhasil menangkap sang pedagang senjata dan enam orang Arab lainnya yang terlibat dalam kasus tersebut.

“Senjata-senjata ini adalah benda-benda mematikan, yang mungkin digunakan untuk melakukan pembunuhan di negeri yang tengah dilanda konflik itu,” kata Kepala Kepolisian Dubai Letnan Jenderal Dahi Khalfan Tamim, dalam konferensi pers, Kamis (24/3).

Ketika ditanya apakah dalang penyelundupan ini orang-orang Syiah Houthi? Jenderal Tamim menjawab, “Kami tidak bisa menuduh kelompok Syiah sampai jelas siapa orang di balik pengiriman ini.”

Jenderal Tamim membantah jika senjata-senjata itu akan digunakan untuk mendukung operasi militer di Yaman. Ia juga menolak tuduhan jika pemerintah Yaman terlibat dalam penyelundupan. “Penyelundupan ini tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah… karena pemerintah bisa mendapatkan senjata melalui jalur-jalur resmi dan sah.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement