REPUBLIKA.CO.ID,SANAA - Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, menolak seruan oposisi untuk mundur pada Sabtu, dengan mengatakan rezim pemerintahannya tetap kokoh dalam menghadapi tekanan dari kelompok minoritas kecil.

"Kami bertahan dengan keteguhan, sekokoh gunung-gunung, dan kami tak akan goyah oleh situasi yang berkembang," kata Saleh kepada para pemimpin kelompok oposisi, sehari setelah ia mengatakan hanya akan menyerahkan kekuasaan kepada "tangan yang terpercaya" kepada kerumunan pendukungnya, menurut laporan kantor berita Saba.

"Pemerintah yang sah kokoh dan teguh dalam menghadapi berbagai tantangan, dan kami tidak akan membiarkan sekelompok minoritas kecil menantang mayoritas rakyat Yaman," kata Saleh. "Rakyat kami telah mengatasi berbagai tantangan pada masa lalu, dan akan bangkit lebih kuat lagi dari krisis ini."

Saleh, yang berkuasa selama lebih dari 30 tahun dan merupakan sekutu utama Amerika Serikat dalam memerangi Al Qaida, telah menghadapi aksi protes di jalanan selama dua bulan dan rezimnya telah didera berbagai pembelotan oleh sejumlah perwira tinggi militer dan pemimpin kelompok selama dua pekan terakhir.

Pada Sabtu (26/3), partai pemerintah Kongres Rakyat Umum mengatakan Saleh, yang berusia 69 tahun, harus menjabat hingga akhir masa pengabdiannya pada 2013.

Ikuti Whatsapp Channel Republika