Ahad 03 Apr 2011 07:53 WIB

Pesawat Menungkik Akibat Lubang, 300 Penerbangan Dibatalkan

Lubang yang membuat pesawat Southwest Airlines menukik tajam.
Foto: AP/Christine Ziegler
Lubang yang membuat pesawat Southwest Airlines menukik tajam.

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON - Southwest Airlines telah membatalkan ratusan penerbangan, Sabtu (2/4), untuk memeriksa 79 pesawat Boeing 737-nya sehari setelah sebuah lubang di badan pesawat memaksa pendaratan darurat.

Penerbangan 812 dari Phoenix ke Sacramento pada Jumat (1/4) lalu telah dialihkan ke Yuma, Arizona, di tengah apa yang perusahaan penerbangan itu lukiskan sebagai kejadian "penurunan" tiba-tiba. Pendaratan darurat yang berakhir dengan selamat perjalanan mengerikan bagi 118 penumpang dan lima awak.

"Southwest diperkirakan akan membatalkan 300 penerbangan hari ini untuk membantu pemeriksaan itu," kata perusahaan penerbangan tersebut dalam satu pernyataan.

Mereka menyebutkan secara khusus 79 pesawat telah dilarang terbang, tidak 81 pesawat yang diumumkan sebelumnya. "Pesawat-pesawat itu akan diperiksa selama beberapa hari mendatang di lima tempat."

Southwest menjelaskan pemeriksaan yang dilakukan dengan Boeing itu akan dipusatkan pada "skin fatigue" pesawat. Badan Keselamatan Transportasi Nasional dan Administrasi Penerbangan Federal sedang menyelidiki apa yang menyebabkan badan pesawat itu membuka pada ketinggian 36.000 kaki (10,970 meter).

"Keselamatan langganan dan pegawai kami merupakan kekhawatiran utara kami. Kami bersyukur tidak ada yang luka serius," kata kepala pejabat operasi Southwest, Mide Van de Ven, dalam satu pernyataan.

Seorang pembantu penerbangan dan sedikitnya satu penumpang dirawat karena luka ringan.

Beberapa penumpang mengatakan pada media AS bahwa mereka telah mendengar satu ledakan keras seperti tembakan senjata. Mereka kemudian merasakan angin mendesak melalui kabin.

"Suami saya dan saya saling memandang, anda dapat melihat angkasa biru, anda dapat melihat kawat, kabel," kata penumpang Debbie Downey pada CNN. "Kami melihat satu sama lain dan mengira. Oh, ini bukan pertanda baik."

Pesawat itu turun menukik tajam dan topeng oksigen dikerahkan. Juru bicara FAA Ian Gregor melukiskan hal itu sebagai "penurunan terkendali, cepat" sebelum pesawat mendarat di Yuma.

Shawna Redden mengatakan jantungnya berdetak keras di dadanya dalam menit-menit pertama disorientasi insiden itu. Tapi, kemudian ia berusaha untuk tetap tenang dan berusaha membantu penumpang lain yang takut.

Redden mengatakan pada Fox News ia telah menggunakan HP-nya untuk menulis kemungkinan pesan perpisahan pada suaminya. Dia kemudian menemukan dirinya meraih tangan orang asing di sebelahnya dan hanya berdoa pesawat mendarat selamat.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement