Senin 04 Apr 2011 10:49 WIB

Munir Mau Dijadikan Nama Jalan di Den Haag, Wali Kota Den Haag Diselamati

Tokoh HAM Indonesia, Munir, dan rencana nama jalan di Den Haag yang diajukan pemerintah Belanda.
Foto: RNW
Tokoh HAM Indonesia, Munir, dan rencana nama jalan di Den Haag yang diajukan pemerintah Belanda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) mengapresiasi langkah Walikota Denhaag, Jozias van Aartsen, yang akan membuat Jalan Munir ("Munir Straat") di kota yang terletak di negara Belanda tersebut.

Siaran pers KASUM yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan, janji untuk membuat Jalan Munir itu sebagai bentuk penghormatan terhadap aktivitas yang telah dilakukan oleh Munir untuk memajukan hak asasi manusia selama ini.

KASUM mengemukakan, peristiwa pemberian nama jalan kepada orang Indonesia di kota-kota Belanda juga pernah dilakukan sebelumnya antara lain untuk tokoh R.A. Kartini, Sutan Syahrir, dan Muhammad Hatta.

Penghargaan kepada Munir itu juga bukanlah merupakan penghargaan pertama yang diterima oleh aktivis pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) itu.

Selama hidupnya, masih menurut KASUM, Munir telah menerima beberapa penghargaan seperti Right Livelihood (2000) yang merupakan penghargaan pengabdian bidang kemajuan HAM, penghargaan Maandanjeet Singh Prize UNESCO (2000), dan juga pengakuan sebagai salah satu pemimpin politik Asia pada milenium baru oleh Majalah Asiaweek tahun 1999.

Terkait dengan langkah yang dilakukan oleh Walikota Denhaag, KASUM menyatakan penghargaan itu merupakan penghargaan bagi seluruh Aktivis HAM yang telah sungguh-sungguh mendedikasikan dirinya untuk pemajuan HAM.

Penghargaan itu juga dinilai sekaligus memberikan contoh tentang bagaimana negara seharusnya menghargai aktivis HAM.

KASUM juga menyatakan, penghargaan Walikota Denhaag dan penghargaan lainnya yang sudah pernah diterima oleh Munir, seharusnya menginspirasi pemerintah Indonesia untuk menuntaskan kasus Munir. LSM tersebut menegaskan, penuntasan kasus Munir merupakan indikator peradaban bagi bangsa Indonesia.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement