REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menekankan, Kamis (21/4), sebuah laporan mengenai tuduhan kejahatan perang di Sri Lanka tetap akan disiarkan secara lengkap. PBB menolak tuntutan pemerintah Kolombo agar menahan penerbitan laporan itu.
"Kami tetap berniat menerbitkan laporan panel ahli mengenai Sri Lanka secara lengkap dan tanpa perbaikan," kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, pada jumpa pers.
Ia menambahkan pembicaraan masih dilakukan dengan pemerintah Sri Lanka menyangkut tawaran untuk menambahkan komentar mereka pada laporan itu. Laporan tersebut mengungkap tuduhan kematian puluhan ribu orang ketika pasukan pemerintah meluncurkan ofensif final untuk menumpas pemberontak Macan Tamil pada 2009.
Menteri Luar Negeri Sri Lanka, G. L. Peiris, sebelumnya meminta Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon tidak mengeluarkan hasil pengkajian yang dilakukan panel ahli yang menyelidiki tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan atas kemanusiaan selama perang etnik yang berakhir pada 2009. Ia menyebut laporan itu "tidak masuk akal".
"Penerbitan laporan ini akan menimbulkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki pada upaya-upaya rekonsiliasi Sri Lanka. Itu akan merusak sistem PBB pula," kata Peiris kepada wartawan di Kolombo.
PBB menyatakan bahwa laporan itu akan dikeluarkan secepat mungkin. Namun, PBB tidak menyebutkan tanggalnya dan tidak memberikan petunjuk mengenai batas waktu.
Menurut bagian-bagian laporan itu yang dibocorkan pada media Sri Lanka pada akhir pekan, ada tuduhan bahwa pasukan pemerintah melakukan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan dalam operasi final untuk mencapai kemenangan atas pemberontak Macan Tamil. Laporan PBB itu mengatakan, tuduhan mengenai serangan terhadap warga sipil patut diteliti secara serius dan mereka yang bertanggung jawab diadili.
Macan Tamil juga dituduh menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan membunuhi mereka yang berusaha melarikan diri dari zona perang. Menurut perkiraan PBB, sedikitnya 7.000 warga sipil tewas dalam ofensif final pasukan Sri Lanka terhadap Macan Tamil yang dikalahkan dua tahun lalu.