Ahad 01 May 2011 07:37 WIB

Bom Bunuh Diri Tewaskan 8 Orang di Irak

Tentara Amerika di Irak
Foto: muslimdaily
Tentara Amerika di Irak

REPUBLIKA.CO.ID,MOSUL - Delapan orang tewas dan 19 orang luka-luka Sabtu (30/4) ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di sebuah pos pemeriksaan militer Irak dekat sebuah pasar di kota Mosul di Irak utara. Demikian menurut sumber polisi dan rumah sakit.

Serangan terhadap militer dan polisi Irak meningkat ketika mereka bersiap untuk mengambil tanggung jawab penuh keamanan di negara itu sebelum penarikan penuh tentara Amerika Serikat pada 31 Desember. Tentara AS telah berada di Irak selama lebih dari delapan tahun setelah serangan pimpinan AS di Irak.

"Delapan tewas, 19 luka-luka. Lima tentara tewas dan tiga warga sipil serta dua tentara termasuk di antara mereka yang terluka," kata polisi provinsi Nineveh, Letnan Kolonel Mahmoud al-Jibouri, pada kantor berita Reuters.

Sumber rumah sakit memastikan jumlah korban tewas dan terluka itu. Pihak rumah sakit juga mengatakan serangan tersebut terjadi di sebuah pasar rakyat di Mosul timur. Lokasinya sekitar 390 kilometer di utara Baghdad, ibu kota Irak.

"Pembom bunuh diri tersebut meledakkan dirinya di jalan masuk tempat tentara Irak mengawasi di sebuah pos pemeriksaan untuk menggeledah orang-orang yang akan masuk ke pasar itu," ujar sumber rumah sakit.

"Serangan itu terjadi pada puncak jam-jam bisnis di pasar itu."

Mosul telah dianggap sebagai markas kota terakhir yang tersisa dari kelompok Islam Sunni Al Qaida setelah kelompok itu ditendang keluar ke banyak bagian Baghdad dan provinsi Anbar di Irak barat oleh tentara AS. Tentara Amerika bersekutu dengan milisi suku Arab Sunni setempat pada 2007.

Meskipun kekerasan telah menurun dengan cepat sejak puncak perang sektarian pada 2006/2007, pemboman dan pembunuhan masih merupakan kejadian sehari-hari. Gerilyawan masih mampu melakukan serangan mematikan. Sedikitnya delapan orang tewas dan 17 orang terluka pada Kamis ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam sebuah masjid di provinsi Diyala.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement