Senin 16 May 2011 14:20 WIB

Kekerasan Narkoba, Puluhan Orang Dipenggal di Guatemala

Aparat Guatemala mengumpulkan potongan kepala korban pembantaian terburuk dalam sejarah sejak perang sipil Guatemala 1996.
Foto: AL JAZEERA
Aparat Guatemala mengumpulkan potongan kepala korban pembantaian terburuk dalam sejarah sejak perang sipil Guatemala 1996.

REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah pria bersenjata telah membunuh setidaknya 27 orang--memenggal sebagian besar korban--di sebuah desa di Guatemala, dekat perbatasan dengan Meksiko. Perisitwa itu menjadi satu pembunuhan masal terrburuk dalam satu generasi, demikian ujar polisi setempat.

Pembunuhan 25 pria dan 2 lelaki terjadi di awal Ahad (15/5) di kota Caserio La Bomba, propinsi Peten, dekat perbatasan, demikian ungkap juru bicara Polisi Sipil Nasional, Donald Gonzalez.

"Ini adalah pembantaian terburuk yang pernah kami saksikan dalam era moderen," ujar Gonzales.

Polisi mengatakan pembantaian itu sangat mungkin terkait dengan pembunuhan Haroldo Waldemar Leon, 56 tahun, adik tersangka penyelundup narkoba, Juan Jose Leon. Haroldo ditembak di kawasan terpencil di utara Guatemala.

Juan Jose Leon adalah sosok yang paling diinginkan oleh aparat pemberantas narkoba AS, DEA, namun ia terbunuh pada 2008 silam. Polisi mengaitkan pembunuhan Juan Jose Leon dengan tokoh kuat kartel obat bius Meksiko, Las Zetas.

Perbatasan utara Guatemala adalah titik aktif dalam transfer narkoba untuk pergerakan kokain terutama dari AS ke Amerika Utara. Pihak berwenang nmengatakan polisi dan tentara telah menyisir kawasan itu pada Ahad untuk menemukan penyerang tak terindentifikasi dan tidak menyebut motif dibalik serangan tersebut.

Perang narkoba.

"Ini adalah peristiwa mengerikan dan kami harus mengklarifikasi serta menginvestigas terlepas dari konsekuensi yang mungkin muncul, juga siapa pun dibalik pembantaian itu," ujar Jaksa Agung Guatemala, Claudia Paz y Paz.

Pada Februari lalu, pemerintah mencabut barikade negara selama dua bulan penuh terhadap propinsi Alta Verapaz, tetangga propinsi Paten. Pengepungan dilakukan dalam rangka pengiriman pasukan keamanan untuk menangani kekerasan akibat barang haram tersebut di kawasan propinsi.

Barikade negara itu memberi tentara kekuatan darurat, termasuk izin untuk menahan seseorang yang dicurigai tanpa surat perintah. Operasi itu menghasilkan penahanan hingga 20 orang yang dicurigai anggota geng obat bius Las Zeta.

Kelompok Zeta adalah grup mantan tentara yang memulai sebagai pembunuh bayaran untuk kartel-karter narkoba di Teluk Meksiko sebelum akhirnya membentuk pasukan sendiri. Dengan cepat grup itu menjadi salah satu geng paling brutal di Meksiko dan menyebarkan serangkaian teror di Amerika Tengah.

sumber : Al Jazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement