Selasa 19 Jan 2021 16:52 WIB

Militer Guatemala Adang Ribuan Migran Honduras Menuju AS

Gelombang migran muncul saat AS bersiap melantik presiden terpilih Joe Biden.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Ribuan warga Honduras berjalan kaki untuk mencapai Amerika Serikat (AS) agar bisa melarikan diri dari kemiskinan.
Foto: EPA
Ribuan warga Honduras berjalan kaki untuk mencapai Amerika Serikat (AS) agar bisa melarikan diri dari kemiskinan.

REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA -- Pasukan militer Guatemala berhasil mengadang ribuan migran Honduras yang hendak menuju Amerika Serikat (AS). Gelombang migran muncul saat AS bersiap melantik presiden terpilih, Joe Biden. 

Pada Senin (18/1), pasukan keamanan Guatemala telah membersihkan jalanan di bagian timur negara tersebut. Sebelumnya, para migran Honduras sempat berkemah di sana, tepatnya di luar Desa Vado Hondo, sekitar 56 kilometer dari penyeberangan perbatasan ke Honduras dan El Savador. 

Baca Juga

Mereka sudah memasuki wilayah itu sejak pekan lalu. Menurut otoritas Guatemala, terdapat hampir 8.000 migran yang hendak melintasi negara tersebut dan menuju AS. Pada Ahad (17/1), para migran dan pasukan keamanan Guatemala terlibat bentrok. 

Bentrokan pecah karena pasukan keamanan Guatemala mengadang pergerakan para migran. Beberapa orang terluka dalam kejadian tersebut. "Ini bukan perang. Ini  karavan dengan wanita dan anak-anak. Tentara tidak punya hak untuk memukuli siapa pun," kata Andre Gomez, salah seorang migran. 

Juru bicara militer Guatemala, Ruben Tellez membela tindakan yang diambil personel di lapangan. Menurutnya, penanganan para migran yang hendak menuju AS proporsional. "Hak mereka untuk bermigrasi dihormati selama mereka membuktikan bahwa masuknya mereka ke negara itu sesuai persyaratan migrasi," ujarnya. 

Pada Ahad malam lalu, otoritas Guatemala menyebut mereka telah mengirim 1.500 migran kembali ke asalnya. Kebanyakan dari mereka ke Honduras. Di antara karavan migran, memang terdapat pula ratusan warga asal El Savador. 

Alasan Migrasi

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement