Jumat 20 May 2011 19:14 WIB

Taliban Bom Konvoi Mobil Konsulat Amerika

Salah satu kendaraan konsulat AS yang rusak akibat terkena serangan bom di Peshawar.
Foto: www.bbc.co.uk
Salah satu kendaraan konsulat AS yang rusak akibat terkena serangan bom di Peshawar.

REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD - Kelompok Taliban Pakistan membom konvoi mobil konsulat Amerika Serikat di Peshawar. Aksi serangan Taliban itu menewaskan seorang warga setempat.

Sepuluh orang, termasuk dua warga AS dalam salah satu kendaraan, terluka dalam insiden tersebut. Belum jelas apakah si korban tewas adalah pembom atau orang yang tengah lewat.

Kedutaan besar AS di Pakistan mengatakan serangan ini dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri yang mengendarai sepeda motor. Namun, polisi Pakistan sebelumnya menyatakan konvoi kendaraan diplomatik tersebut menjadi sasaran serangan bom tepi jalan.

Ini serangan pertama terhadap kepentingan Amerika Serikat sejak pasukan komando negara itu menembak mati Usamah bin Ladin di kota Abbottabad pada 2 Mei lalu. Kedubes AS di Islamabad mengatakan dua kendaraan lapis baja ikut dalam konvoi ketika bom meledak. Menurut aparat AS, tidak ada pejabat tinggi ikut dalam kendaraan dalam konvoi.

Aparat AS menutup misinya di sekitar Pakistan tidak lama setelah Usamah bin Ladin terbunuh. Tapi, mereka membuka kembali kantor-kantor tersebut beberapa hari kemudian.

Taliban Pakistan mengatakan serangan bom itu untuk membalas pembunuhan Usamah bin Ladin. ''Staf diplomatik semua negara Nato adalah sasaran kami,'' kata jurubicara Taliban, Ahsanullah Ahsan. ''Kami akan meneruskan serangan serupa. Pakistan adalah sasaran pertama kami dan Amerika kedua.''

Orang-orang militan melancarkan serangan demi serangan di Pakistan sejak Usamah bin Ladin ditembak mati. Insiden yang menelan korban paling banyak itu terjadi Jumat (13/5) pekan lalu ketika dua serangan bom bunuh diri menewaskan lebih dari 80 orang. Korban kebanyakan anggota baru pasukan paramiliter di Pakistan barat laut.

sumber : bbc
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement