REPUBLIKA.CO.ID,TUNIS - Tunisia telah minta Uni Emirat Arab (UAE) dan Qatar untuk membekukan aset bekas presiden, Zine el Abidine Ben Ali, dan anggota keluarganya. Demikian kantor berita resmi TAP mengatakan pada Sabtu (21/5).
Satu sumber kementerian kehakiman mengatakan pada TAP bahwa Tunisia telah mengajukan permintaan itu pada UAE dan Qatar. Permintaan dikirimkan masing-masing pada 3 dan 12 Mei. Kantor berita itu tidak memberikan perincian lagi.
Pemerintan sementara Tunisia, dalam upaya yang tampaknya untuk mendesakkan kekuasaan mereka dan memperoleh legitimasi di mata demonstran yang memaksakan transisi, telah menindak keras bekas pemerintah Ben Ali. Beberapa anggota keluarganya dan aparatur keamanan dan juga beberapa sekutu terdekatnya telah ditahan tak lama setelah presiden itu dijatuhkan pada 14 Januari dan melarikan diri ke Arab Saudi.
Kelompok-kelompok antikorupsi telah minta pemerintah UAE pada Maret lalu untuk melakukan tindakan terhadap pemindahan aset oleh Ben Ali dan keluarganya.