Ahad 22 May 2011 07:29 WIB

PBB: Sebanyak 300 Tewas dalam Pergolakan di Tunisia

Pengunjuk rasa meneriakkan slogan anti Ben Ali dalam revolusi Tunisia beberapa waktu lalu.
Foto: AP
Pengunjuk rasa meneriakkan slogan anti Ben Ali dalam revolusi Tunisia beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,TUNIS - Sekitar 300 orang telah tewas dan 700 luka-luka dalam demonstrasi pada Desember-Januari lalu di Tunisia. Demonstrasi yang menggulingkan presiden Zine el Abdine ben Ali. Demikia kata seorang pejabat penting PBB mengutip hitungan pemerintah.

Seorang aktivis Tunisia mengatakan pasukan keamanan telah memerkosa dan menyiksa tawanan bahkan setelah jatuhnya rezim Ben Ali. "Sekitar 300 orang telah tewas dan 700 luka-luka dalam kekacauan antara 17 Desember dan 14 Januari itu," Juan Mendez, pelapor Khusus PBB mengenai Penganiayaan, mengatakan pada wartawan di Tunis, ibu kota Tunisia.

Jumlah korban baru itu secara substansial lebih tinggi ketimbang korban sebelumnya yang dikeluarkan oleh pemerintah sementara Tunisia pertengahan Februari lalu. Laporan itu menyebutkan korban tewas sebanyak 234 orang tanpa menyatakan secara khusus jumlah korban terluka.

Menurut aktivis hak asasi manusia Tunisia, Radhia Nasraoui, sekitar 100 orang telah disiksa hingga tewas oleh rezim Ben Ali. Penganiayaan itu terus terjadi di bawah pemerintah sementara. "Kami sudah mendapat laporan dari tawanan-tawanan yang telah disiksa dan bahwa beberapa dari mereka telah diperkosa," ujarnya pada kantor berita AFP.

 

Sejumlah pemuda usia 14 dan 15 tahun yang mengambil bagian dalam demonstrasi damai itu termasuk di antara mereka yang menjadi sasaran penganiaan. "Saya kira tidak ada kemauan politik untuk menghentikan praktik kejam itu,'' kata Nasraoui. ''"Kami mendapat kesan bahwa polisi telah mendapat ijin untuk melakukan penganiayaan."

sumber : Antara/AFP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement