Jumat 10 Jun 2011 11:02 WIB

Merasa tak Sempurna Sebagai Ayah, Barack Obama Minta Maaf pada Anaknya

Barack Obama bersama kedua putrinya Malia (kiri) dan Sasha.
Foto: www.dailymail.co.uk
Barack Obama bersama kedua putrinya Malia (kiri) dan Sasha.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, merasa bersalah dan menyesal karena tidak bisa menyempatkan cukup waktu untuk bersama anak-anaknya. Obama merasa seperti ayahnya yang tidak pernah menemani masa kecilnya.

Obama berbicara bagaimana dia telah gagal dalam menggunakan waktunya untuk putri-putri. Meskipun, Obama mengaku telah mengambil pelajaran dari ayahnya yang telah meninggalkannya ketika dia baru berusia dua tahun.

Obama tahu bagaimana rasanya tumbuh dan melalui masa kecil tanpa kehadiran sang ayah. Namun demikian, Obama juga menyadari bahwa dirinya juga ayah yang sempurna. Dia merasa telah gagal karena pekerjaannya telah menghentikan dirinya untuk menyempatkan banyak waktu bersama kedua putrinya Malia (12) dan Sasha (10) di masa pertumbuhan mereka.

''Ketika Malia dan Sasha remaja, pekerjaan membuat saya menjauh dari rumah lebih dari yang semestinya,'' tulis Obama dalam artikel parenting-nya untuk majalah People. ''Saat itu beban untuk membesarkan kedua putri kami lebih banyak ditanggung oleh istriku Michelle. Ketika masa kampanye, tidak ada satu hari pun kecuali saya ingin luangkan untuk bersama keluarga yang sangat saya cintai dari apapun di dunia.''

Obama merasa menyesal karena dia punya pengalaman bagaimana rasanya menjadi anak yang tumbuh tanpa seorang ayah.

''Saya besar tanpa seorang ayah di dekatku. Saya masih memiliki memori tentang ayah ketika dia membawa diriku ke konser jazz pertamaku dan memberiku bola basket pertamaku di Hari Natal,'' katanya. ''Tapi setelah itu, ayah meninggalkan diriku ketika aku baru berusia dua tahun.'' Meskipun demikian, Obama merasa bersyukur karena dia dan kakak perempuannya memiliki seorang ibu luar biasa dan kakek-nenek penuh perhatian.

Obama berusaha agar kedua putrinya tidak mengalami nasib seperti dirinya. ''Malia dan Sasha memang tinggal di White House, tapi Michelle dan saya tetap memastikan bahwa mereka tetap mengerjakan pekerjaan rumah, merapihkan kamar mereka, mengerjakan tugas sekolah dan mengurus anjing,'' tulis Obama.

Obama juga menjadi asisten pelatih dalam tim baske Sasha agar dirinya bisa meluangkan banyak waktu bersamanya. Tapi, Obama mengatakan bahwa anaknya meringis ketika mendengar suara ayahnya memprotes keputusan wasit.

''Pada beberapa tahun ke depan, saya harap anak-anak menengok ke belakang pengalaman mereka untuk membantu mereka menjadi orang dan orangtua nantinya,'' kata Obama. ''Itulah hakekat menjadi orangtua. Waktu yang kita luangkan bersama anak-anak itu akan memberikan kebanggaan dan kesenangan kepada diri kita dan demi masa depan anak-anak kita.''

sumber : www.dailymail.co.uk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement