Senin 27 Jun 2011 08:13 WIB

Dasar Zionis, Wartawan yang Meliput Armada Gaza Pun Diancam Pula!

Red: cr01
Kapal Mavi Marmara yang diserang Israel pada Mei tahun lalu, tampak di kejauhan, dengan latar depan bendera Israel.
Foto: AP
Kapal Mavi Marmara yang diserang Israel pada Mei tahun lalu, tampak di kejauhan, dengan latar depan bendera Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Israel memperingatkan wartawan-wartawan asing agar tidak mengambil bagian dalam pelayaran armada kapal yang berusaha mencapai Jalur Gaza yang diblokade.

"Mereka (para wartawan) yang nekat akan dilarang memasuki Israel hingga satu dasawarsa. Armada kapal itu berniat melanggar blokade yang diumumkan secara sah dan sesuai dengan semua perjanjian dan hukum internasional," kata surat yang dikirim oleh Oren Helman, Direktur Kantor Pers Israel, kepada organisasi-organisasi media asing yang meliput kawasan itu, Ahad (26/6).

"Saya ingin memperjelas... bahwa keikutsertaan dalam armada itu merupakan pelanggaran yang disengaja terhadap hukum Israel dan bisa membuat peserta dilarang memasuki Negara Israel selama 10 tahun, peralatan mereka disita dan sanksi-sanksi tambahan akan diterapkan," tegasnya.

Sekitar 10 kapal akan mengambil bagian dalam armada yang merupakan kelanjutan dari armada pertama yang diserbu pasukan komando Israel dan menewaskan sembilan aktivis Turki pada 31 Mei 2010.

Perhimpunan Pers Asing (FPA), yang mewakili wartawan di Israel dan wilayah Palestina, mengecam langkah itu dan mengatakan peringatan tersebut merupakan pesan mengerikan pada media internasional dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai komitmen Israel bagi kebebasan pers.

"Wartawan yang meliput peristiwa dan berita resmi seharusnya diizinkan melakukan tugas mereka tanpa ancaman dan intimidasi. Kami mendesak pemerintah (Israel) membatalkan keputusan itu segera," kata FPA dalam sebuah pernyataan.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement