Kamis 07 Jul 2011 12:44 WIB

Australia Kembali Buka Ekspor Sapi ke Indonesia

Sapi Australia (ilustrasi)
Foto: news.id.msn.com
Sapi Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah Australia akhirnya membuka kembali ekspor sapi ke Indonesia setelah dalam sebulan terakhir memberlakukan larangan dengan alasan 'animal welfare'. Menteri Pertanian, Suswono, di Jakarta, Kamis (7/7), mengungkapkan bahwa Australia sudah mencabut suspensi (penghentian sementara) ekspor sapi bakalan ke Indonesia.

"Saya sudah menerima kabar, walaupun belum dalam bentuk surat resmi, bahwa suspensi sapi Australia sudah dicabut," katanya di sela inspeksi mendadak di Pasar Induk Beras Cipinang bersama Menteri Perdagangan, Mari Pangestu dan Dirut Perum Bulog, Sutarto Alimoeso.

Video kekerasan sapi di beberapa rumah potong hewan (RPH) di Indonesia yang ditayangkan TV ABC pada 30 Mei 2011 berujung pada penghentian ekspor sapi Australia ke Indonesia selama 6 bulan. Namun, penghentian ekspor sapi ke Indonesia tersebut langsung merugikan para peternak Australia hingga miliaran rupiah.

Suswono mengatakan, hingga kini pemerintah Australia secara resmi belum memberikan pemberitahuan kepada pemerintah Indonesia terkait pencabutan larangan ekspor sapi. Namun jika pemerintah Australia telah mencabut larangan ekspor sapinya, mulai hari ini pencabutan itu berlaku efektif.

"Pasti berlaku hari ini karena hal tersebut soal B to B (business to business),'' katanya. ''Jadi, kami serahkan ke pelaku bisnis. Apakah mau mengambil sapi dari Australia atau negara lain itu urusan pelaku bisnis sendiri."

Meskipun larangan telah dicabut, pemerintah tidak akan langsung membuka izin bagi importir dalam negeri. Kuota impor akan diberikan sesuai kebutuhan.

Pemerintah sebelumnya telah menetapkan kuota impor sapi bakalan sebesar 600 ribu ekor pada 2011.

Sebanyak 300 ribu ekor di antaranya sudah masuk ke dalam negeri. ''Sapi bakalan yang sudah masuk itu sekarang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan,'' katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement