Jumat 08 Jul 2011 18:18 WIB

Barack Obama Pernah Mau Diadopsi Gereja

Barack Obama kecil bersama sang ayah.
Foto: AP
Barack Obama kecil bersama sang ayah.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK - Sebuah dokumen imigrasi menguak sisi masa kecil Barack Obama. Presiden Amerika Serikat itu disebutkan pernah mau diberikan alias diadopsi ke Salvation Army (Gereja Kristen Protestan) ketika Obama masih di dalam kandungan.

Cerita ini bermula ketika Obama Senior, ayah Barack Obama, ingin memperbaharui visanya pada 1961. Dalam sebuah wawancara dengan pihak imigrasi, Obama Senior yang ketika itu berusia 24 tahun bersikeras bahwa dia telah menceraikan istrinya di Kenya sebelum menikah dengan Ann Dunham yang merupakan warga Amerika Serikat. Ann Dunham, yang ketika itu berusia 18 tahun, saat itu sedang mengandung Obama lima bulan.

Berdasarkan memo rekaman percakapan tersebut, terungkap fakta bahwa orangtua Obama berencana untuk memberikan Obama ke Salvation Army ketika Obama lahir kelak.

''Subyek memiliki istri 'Hapai' warga AS. Meskipun mereka menikah, mereka tidak hidup bersama. Nona Dunham melakukan pembicaraan dengan Salvation Army untuk memberikan bayi itu," tulis Lyle H. Dahling, pejabat di kantor imigrasi Honolulu, pada 12 April 1961. 'Hapai' merupakan bahasa Hawai yang berarti hamil.

Playboy

Petugas imigrasi curiga Obama Senior memiliki istri lebih dari satu. Apalagi, pihak imigrasi sudah mendapat informasi bahwa Obama Senior adalah seorang playboy di Universitas Hawaii.

Hal tersebut terungkap dalam memo wawancara imigrasi pada 1961. ''Nyonya McCabe (penasehat khusus mahasiswa asing) menyatakan lebih lanjut bahwa (Obama) telah berjalan dengan beberapa gadis sejak ia pertama kali tiba di sini. Pada musim panas lalu, ia memperingatkan Obama tentang cara playboy-nya,'' tulis memo tersebut. ''(Obama) menjawab bahwa dia akan 'mencoba' untuk menjauh dari gadis-gadis.''

Ketika siswa ingin memperpanjang masa tinggal mereka di Amerika Serikat, para pejabat akan mempertimbangkan catatan akademik dan perilaku. Menjadi orang yang beristri dua dengan bayi kecil itu jelas tidak akan mengesankan otoritas. Karena itu, Obama Senior saat itu mengaku telah menceraikan istrinya meski faktanya dia belum bercerai dengan istri pertama dan memiliki dua anak di Kenya.

Dahling saat itu bisa saja menuliskan status poligami sehingga Obama Senior bisa dideportasi dari Amerika Serikat. Tapi, petugas imigrasi itu akhirnya mengabulkan permohonan Obama Senior dengan syarat pemantauan perilaku.

Di Bawah Tekanan

Ann Dunham, ibu kandung Obama yang ketika itu berusia 18 tahun, diyakini berada di bawah tekanan Obama Senior untuk menyerahkan Obama kecil ke gereja. Hal tersebut dilakukan untuk memuluskan langkah Obama Senior mendapatkan visa baru.

Dalam memoarnya 'Dreams From My Father', Presiden Obama menulis bahwa ibunya mungkin saja berpikir  untuk mengadopsinya ke pihak lain. ''Bahkan di kota-kota besar, tatapan permusuhan dan bisik-bisik itu mungkin telah mendorong wanita dalam keadaan seperti ibuku itu melakukan aborsi,'' kata Obama. ''Atau, dia setidaknya ke sebuah biara jauh yang bisa mengatur untuk adopsi.''

Aborsi bisa menjadi pilihan yang menarik bagi ayah Obama. Tidak jelas apakah pasangan muda itu membuat rencana menempatkan Barack Obama untuk diadopsi. Atau, apakah ayahnya yang membuat cerita itu untuk menenangkan para pejabat imigrasi dan membantunya mendapatkan visa.

sumber : www.dailymail.co.uk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement