Senin 08 Aug 2011 14:21 WIB

Warga Serbia Kosovo Sepakat Cabut Blokade Antar-Dua Negara

REPUBLIKA.CO.ID, PRISTINA - Para pejabat kotapraja Serbia di Kosovo utara sepakat untuk menyingkirkan blokade perintang jalan dalam kesepakatan antara Pristina dan Beograd yang diprakarsai NATO bertujuan untuk meredakan ketegangan-ketegangan yang mematikan.

"Satu perjanjian dihasilkan antara negara kami dan komandan (yangYang dipimpin NATO) KFOR Erhard Buhler," kata Radenko Nedeljkovic seperti dikutip Minggu oleh kantor berita Beta setelah pertemuan dengan Presiden Serbia, Boris Tadic.

"Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan memenuhi kewajiban kami," katanya.

Para wakil dari empat distrik penting bertemu pada Sabtu. Keempat distrik itu mengorganisasikan barikade - yang memblokir akses ke dua pos perbatasan di pusat perdagangan

Pemerintah etnik Albania Kosovo mengatakan Jumat bahwa pihaknya telah menyetujui kesepakatan yang ditujukan untuk menenangkan krisis di bagian utara Serbia itu, dan memungkinkan Pristina dan Beograd untuk kembali ke pembicaraan dengan mediator Uni Eropa pada September.

Kosovo melarang barang-barang impor dari Serbia bulan lalu untuk respon yang terlambat terhadap langkah serupa oleh Beograd yang diberlakukan pada 2008 ketika provinsi selatan Serbia secara sepihak memproklamasikan kemerdekaannya.

Krisis berkobar ketika Pristina dua pekan lalu memerintahkan pasukan keamanan untuk mengambil alih dua penyeberangan perbatasan. Pengambilalihan guna menegakkan larangan, yang menurut Pristina telah diabaikan oleh para anggota polisi perbatasan Kosovo etnis Serbia.

Serbia di Kosovo utara bereaksi dengan marah. Polisi perwira etnis Albania tewas serta empat lainnya terluka dalam bentrokan berikutnya.

Pasukan NATO bergerak ketika salah satu pos perbatasan dibakar dan dibuldoser. Perbuatan itu diduga dilakukan oleh etnis Serbia.

Orang Serbia Kosovo kemudian mendirikan barikade di jalan menuju penyeberangan. Mereka bersikeras bahwa situasi telah kembali ke jalan itu sebelum Pristina bergerak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement