REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Sumpah Perdana Menteri Inggris, David Cameron, untuk mengejar semua yang bertanggungjawab atas kerusuhan di beberapa kota di Inggris dan membuat mereka "membayar sepadan" mulai dipenuhi. Lebih dari 1.900 orang telah ditangkap dan sekitar setengah jumlah itu mulai dibuatkan dakwaan. Mayoritas yang ditahan berasal dari London. Halaman pertama koran-koran Inggris menuliskannya.
Kekerasan pertama meletus di lingkungan Tottenham London utara itu setelah protes atas kematian seorang pria lokal, Mark Duggan, yang Perdana Menteri David Cameron mengatakan ditembak oleh polisi, dan menyebar pada malam berikutnya di London dan kota-kota lain.
Menteri Dalam Negeri Theresa May mengumumkan bahwa pawai direncanakan Sabtu ini oleh Liga Pertahanan Inggris, kelompok kanan jauh, telah dilarang. "Sudah jelas bahwa larangan diperlukan untuk menjamin masyarakat dan properti dilindungi," katanya dalam sebuah pernyataan Jumat.
Sejumlah besar petugas akan dikerahkan di kota Telford, 30 mil barat Birmingham, lokasi pawai.
Di Birmingham, di mana tiga pemuda tewas dalam insiden tabrak lari, kelompok masyarakat merencanakan "aksi damai" untuk Minggu dengan tujuan untuk mempromosikan kesatuan.
Lebih dari 16.000 polisi dikerahkan sejak Selasa untuk tetap berjaga-jaga di jalan-jalan utama London.