Selasa 20 Sep 2011 19:09 WIB

Akhirnya Muncul Suara, Kolumnis Tersohor AS Serang Diplomasi Licik Israel

Thomas Friedman, kolumnis New York Times, pemenangan tiga kali penghargaan Pulitzer
Foto: Onislam.net
Thomas Friedman, kolumnis New York Times, pemenangan tiga kali penghargaan Pulitzer

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK, - Kolumnis New York Times, Thomas Friedman, tanpa diduga mengeluarkan serangan kritik terhadap pemerintah Israel. Sang Kolumnis menyebut diplomasi negara Yahudi itu sepenuhnya tidak kompeten dan tanpa skil, kondisi terburk dalam sejarah Israel.

Kolumnis tersohor itu juga menuduh pemerintahan Obama memberi perlindungan terhadap lobi-lobi Yahudi bahkan meski berlawanan dengan kepentingan AS.

"Runtuhnya pilar-pilar kunci keamanan Israel, stabilitas perdamaian dengan Mesir, Suriah dan hubungan baik dengan Turki dan Jordan tak bisa lagi diandalkan. Diperparah dengan pemerintahan yang tak kompeten dan tanpa skil strategis dalam diplomatik, Israel benar-benar berada dalam situasi sangat berbahaya," ujar pemenang tiga kali Penghargaan Pulitzer, dalam pembukaan kolom dua pekanan.

Dikenal atas pandangannya yang pro-Israel, Friedman melanjutkan, "Kondisi ini juga membuat pemerintah AS muak dengan kepemimpinan Israel, yang akhirnya ikut pula tersandera dalam gerakan inkompentensi Israel."

"Lobi-lobi pro-Israel yang kuat dalam musim-musim menjelang pemilu bisa memaksa pemerintahan AS membela Israel di PBB, meski AS tahu bahwa langkah Israel tidaklah sejalan dengan kebijakan atau kepentingan AS."

"Baiklah, Bapak Netanyahu memang memiliki strategi yakni tidak melakukan apa pun ketika berhadapan dengan Turki atau Palestina bila itu bertentangan dengan kehendaknya, bila itu mengompromikan ideologinya biarpun bila pilihan adalah mengantagoniskan partner koalisi.

"Mereka lalu menyeru AS untuk menghentikan program nuklir Iran dan membantu Israel di setiap langkah." serang Friedman

"Tapi mereka juga memastikan Obama tak bisa meminta apa pun sebagai balasan--seperti menghentikan pemukiman--dengan cara memobilisasi kader Partai Republik di Kongres untuk menyudutkan Obama. Mereka pula yang mendorong pemimpin Yahudi agar memandang Obama keras terhadap Israel dan menghadang pemberian suara Yahudi dalam pemilu."

"Saat bersamaan, mereka terus menggerakan pelobi Israel yang akan siap menghantam siapapun dalam pemerintahan AS atau bahkan Kongres yang bersuara keras bahwa Bibi (panggilan akrab Benyamin Netanyahu) bisa jadi salah, bukan hanya Barack. Lalu kata siapa Netanyahu tidak memiliki strategi," tanya kolumnis itu dengan nada satir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement