REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY-- Paus Benediktus XVI pada Rabu menyeru Mesir melawan upaya adu domba umat Kristen dengan Muslim setelah 25 orang, kebanyakan warga Koptik, tewas dalam bentrok di Kairo.
Kepada peziarah dalam tatap muka rutin tiap Ahad di alun-alun St Petrus, Paus menyatakan kesedihannya atas kekerasan antara pengunjuk rasa dengan pasukan keamanan pada Minggu, yang juga melukai lebih dari 300 orang.
Sri Paus menyeru persatuan bangsa sehari setelah wakil perdana menteri Mesir mundur sesudah bentrok itu, yang memicu gelombang kemarahan pada tentara berkuasa dan seruan turun bagi perdana menteri.
Ia menyatakan berbagi rasa sakit dengan seluruh rakyat Mesir, yang dipecah upaya menghancurkan keberadaan damai bersama antara Muslim dan umat Koptik, dengan menambahkan bahwa penting menjaga kedamaian dalam tahap peralihan itu.
Paus sangat berhati-hati untuk menghindari menyalahkan pemerintah. Permohonannya bagi Mesir melindungi kelompok kecilnya setelah serangan Tahun Baru terhadap warga Koptik menggusarkan Kairo, yang sementara menarik duta besarnya untuk Vatikan sebagai tindak keberatan.
Catatan Vatikan menunjukkan sekitar 165.000 warga Katolik Koptik tinggal di Mesir pada 2010. Warga Katolik Koptik, yang membentuk bagian dari ritus timur Gereja itu, dipimpin Antonios Naguib, yang ditahbiskan kardinal oleh Paus pada November lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
