REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Amnesty International mendesak pemerintah transisi Libya atau Dewan Transisi Nasional (NTC) untuk menjelaskan sejelas-jelasnya tentang kronologi kematian mantan pemimpin Libya, Muammar Qaddafi. "Semua harus didasarkan pada fakta di lapangan," demikian pernyataan lembaga ini.
Amnesty International mendukung langkah Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia yang menyerukan penyelidikan.
"Sangat penting untuk melakukan penyelidikan penuh yang independen dan tidak memihak untuk menentukan apakah Kolonel Qaddafi tewas selama pertempuran atau setelah ia ditangkap," kata kelompok itu pada hari Kamis.
Amnesty mendesak NTC "untuk memastikan bahwa semua yang dicurigai melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang mendapatkan perlakuan yang manusiawi dan diberi pengadilan yang adil jika tertangkap. "Termasuk keluarga Qaddafi dan anggota lingkaran dalamnya," seru lembaga ini.