REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK--Sebanyak 356 orang Thailand dikonfirmasi tewas dan dua orang hilang dalam banjir yang telah menggenangi bagian atas negara itu selama hampir tiga bulan, Departemen Pencegahan Bencana dan Mitigasi pada Sabtu.

Banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat dan limpahan air dari beberapa bendungan itu telah mempengaruhi sekitar 2,8 juta rumah tangga atau sekitar 9,1 juta orang di 62 dari 77 provinsi di kerajaan itu sejak pertengahan Juli.

Pada Sabtu, banjir masih menggenang di 28 provinsi dengan 75 jalan raya utama tak bisa dilewati dan 18 jalur kereta api dibatalkan. Banjir terburuk di Thaliand dalam puluhan tahun itu diperkirakan akan berlangsung empat sampai enam pekan sementara air dialirkan dari utara ke laut, kata pemerintah, Sabtu.

Perdana Menteri Yingluck Shinawatra memperingatkan penduduk di Bangkok agar memindahkan barang-barang milik mereka paling tidak satu meter tinggiya dari tanah pada akhir pekan ini untuk kesiapan menghadapi kemungkinan terendam air.

Pemerintah melakukan satu usaha yang berbahaya untuk mengalirkan air bah di dataran tengah ke laut melalui kanal-kanal di kota itu, yang airnya setinggi pinggang di lokasi-laokasi pinggiran utara. "Bangkok harus membuka semua pintu air untuk memungkinkan air lewat," kata Yingluck dalam pidato televisi mingguannya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika