Kamis 27 Oct 2011 17:13 WIB

NATO Berencana Akhiri Misi di Libya...Eh, Kubu Anti-Qaddafi Malah Minta Tetap Bertahan

Mustafa Abdel Jalil
Foto: al Jazeera
Mustafa Abdel Jalil

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Pasca-tertangkap dan tewasnya mantan pemimpin Libya, Muammar Qaddafi, NATO berencana mengakhiri misi mereka di negara itu. Namun, pemimpin sementara Libya, Mustafa Abdel Jalil, meminta kekuatan militer itu tetap berada di negerinya  untuk mencegak pendukung loyal Qaddafi meninggalkan negeri itu.

"Kami memandang perlu keberadaan NATO untuk melanjutkan operasinya paling tidak sampai akhir tahun," kata Jalil dalam sebuah konferensi di Doha, Qatar.

Menurutnya, mencegak loyalis Qaddafi meninggalkan negeri itu adalah prioritasnya. "Kami membutuhkan juga bantuan teknis dan logistik dari negara tetangga dan negara sahabat," katanya.

Qatar adalah negara pertama yang mengakui legitimasi NTC dan membantu dengan air, senjata, dan keperluan lain hingga senilai 400 juta dolar AS. Belakangan juga terungkap, Qatar membantu mengirimkan tentaranya untuk melawan rezim Qaddafi.

sumber : Al Jazeera

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement