Sabtu 29 Oct 2011 11:21 WIB

Jenderal Iran: Apakah Pejabat AS tidak Tuli dan Buta?

Hassan Firouzabadi
Foto: payvand.com
Hassan Firouzabadi

REPUBLIKA.CO.ID,Seorang komandan senior Iran mengatakan para pejabat AS telah menutupi mata dan telinga terhadap protes rakyatnya sendiri. Sejak 17 September lalu, AS dilanda protes massa menentang kapitalisme dan keserakahan korporasi.

 

"Apakah mereka tidak tuli dan buta?," kata kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi Jumat (28/10) sebagaimana dikutip IRNA.

Polisi AS menembakkan gas air mata dan menangkap lebih dari 1.000 pengunjuk rasa untuk memberangus protes gerakan Ocuppy Wall Street.

Penindasan kekerasan petugas keamanan AS gagal untuk memadamkan protes, dan kini demonstrasi telah menyebar ke beberapa kota besar di Amerika Serikat termasuk Iowa, Boston, San Francisco, Los Angeles, Seattle, dan Oakland.

"Satu-satunya solusi bagi Washington adalah menghilangkan pengaruh Kapitalisme dan mendengarkan suara bangsa tertindas AS," tegas Firouzabadi.

Lebih lanjut jenderal Iran ini menekankan bahwa para pemrotes AS telah berpaling dari kapitalisme, dan sekarang berbalik menuju Tuhan. "Jalan yang mereka pilih akan membimbing tangan mereka dan mengangkatnya,"pungkasnya.

Sebelumnya, dua pekan lalu, sebanyak 220 wakil parlemen Iran dalam sebuah pernyataan, mendukung gerakan-gerakan anti-kapitalisme Barat. Mereka menegaskan bahwa transformasi ini bersamaan dengan kebangkitan Islam, dengan begitu peristiwa tersebut menunjukkan bahwa masyarakat dunia telah membenci kezaliman. Mereka menginginkan perubahan mendasar dalam sistem kapitalisme yang zalim.

Polisi Amerika Serikat telah menangkap hampir dua ribu demonstran Gerakan Occupy Wall Street, sejak pecahnya aksi anti-korporatisme di New York pada pertengahan September lalu.

Polisi Chicago mengatakan mereka telah menangkap 175 orang pada hari Sabtu, setelah pengunjuk rasa menolak mematuhi perintah untuk meninggalkan tempat umum. Pada hari itu, lebih dari 2.000 orang berbaris dari Federal Reserve Bank Chicago menuju Grant Park.

Kampanye anti-Wall Street sekarang telah menyebar ke puluhan kota besar, termasuk Seattle, Los Angeles, Dallas, dan Boston, serta ratusan masyarakat di seluruh dunia. Warga Amerika yang bergabung dengan aksi itu juga semakin bertambah setiap harinya.

Gerakan Wall Street sejak beberapa waktu lalu digelar untuk memprotes sistem kapitalisme, korupsi dan krisis ekonomi di Amerika. Hingga kini aksi tersebut menyebar ke negara-negara Barat lainnya.

Inggris, Jerman, Italia, Spanyol, Irlandia, dan Portugal juga beberapa negara lain menyaksikan aksi protes besar yang terinspirasi oleh gerakan tersebut. 

 

sumber : IRIB/PH
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement