REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, mengatakan tragedi besar operasi teroris di Kunduz, Afghanistan menandakan bahwa perlu persatuan, keamanan, dan stabilitas di dunia Islam. Hal tersebut diperlukan terutama di negara sahabat dan negara tetangga Afghanistan.
Bagheri mengatakan serangan terhadap jamaah di Masjid Sayed Abad ketika salat Jumat menunjukkan bahaya terorisme Takfiri yang dihasilkan oleh Zionisme global. Menurut Bagheri, insiden ini menyebabkan kesedihan bagi umat Islam di dunia dan semua umat manusia.
"Agen mata-mata dari kekuatan arogan terus menargetkan umat Islam, terutama negara-negara yang melalui perlawanan dan ketahanan telah menyebabkan Setan Besar, teroris, dan kriminal Amerika melarikan diri dari tanah mereka," ujar Bagheri dilansir Tehran Times, Selasa (12/10).
Bagheri mengatakan kepada pemerintahan Taliban bahwa mereka harus membentuk pemerintahan inklusif dalam waktu dekat. Selain itu, Taliban juga harus membersihkan Afghanistan dari keberadaan kotor teroris bayaran sebagai musuh Islam. Termasuk meningkatkan keamanan sehingga orang-orang Afghanistan dapat kembali ke kehidupan normal.
Bagheri menyatakan harapan pihak berwenang Afghanistan harus serius menghukum para pelaku kejahatan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah terulangnya tragedi serangan bom tersebut. Pada Senin (11/10), Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk serangan teroris di Kunduz, Afghanistan. Kementerian Luar Negeri mengatakan Taliban memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan Afghanistan.
"Mengingat pengendalian institusi dan pusat kekuasaan serta keamanan dan pusat politik, inilah alasan mengapa Republik Islam Iran berulang kali mendesak Afghanistan harus bebas dari kekerasan dan terorisme," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh.
Khatibzadeh mengatakan warga Afghanistan sudah lelah dengan terorisme dan pembunuhan. Menurutnya, Afghanistan harus mewujudkan keinginan rakyat untuk membentuk pemerintahan inklusif yang mewakili komposisi etnis dan demografis.
"Kami percaya ini adalah satu-satunya cara untuk menjadikan Afghanistan negara yang damai dan tetangga yang baik bagi semua negara di dunia, kawasan, dan dapat menjadi pemain konstruktif dalam hubungan internasional," ujar Khatibzadeh.
Khatibzadeh mengatakan Rusia akan ambil bagian dalam pertemuan tentang Afghanistan di Teheran. Dalam pertemuan pertama yang diadakan secara daring oleh para menteri luar negeri negara-negara tetangga Afghanistan, disepakati untuk mengadakan pertemuan berikutnya di Teheran. Rencana pertemuan itu sedang dalam tahap persiapan.
Baca juga : Kiprah Ottoman Lawan Inkuisisi Spanyol di Negeri Islam