REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Penduduk di dataran rendah di Thailand tengah telah dipanikkan oleh rumor bahwa ular-ular mematikan telah lepas dari satu rumah yang kebanjiran, kata surat kabar Bangkok Post pada Jumat.
Dua lembaga satwa liar besar kini sedang menyelidiki apakah laporan bahwa ular mamba hijau mematikan yang melarikan diri dari rumah yang kebanjiran itu adalah tipuan.
Taman Nasional, Departemen Margasatwa dan Konservasi Tanaman serta dan Organisasi Kebun Binatang (ZPO) kini memeriksa apakah benar ada 15 ular melarikan diri dari sebuah rumah di kabupaten Pak Kret provinsi tengah Nonthaburi.
Pemeriksaan menyusul sebuah laporan pada Rabu dari situs jejaring sosial Facebook yang menimbulkan kepanikan dan ketakutan di antara para korban banjir, di provinsi-provinsi tengah Nonthaburi, Bangkok dan Pathum Thani.
Direktor ZPO, Pimuk Simaroj, mengatakan tidak jelas apakah laporan itu benar. Namun pejabat ZPO resmi Anupong Nualpang mengatakan ia telah menerima informasi bahwa sekitar delapan orang digigit ular berbisa setiap hari selama banjir.
Spesies ini adalah salah satu ular paling berbahaya di Afrika dan serum untuk racun mereka tidak tersedia di Thailand. Pimuk mengatakan tidak ada catatan resmi dari jenis ular yang diimpor ke Thailand. Namun ular-ular itu mungkin telah diselundupkan keluar dari Afrika dengan pesawat, katanya.
Dilaporkan bahwa setiap ular mambe hijau dapat dijual di pasar gelap dengan harga 10,000-20,00 baht (sekitar 300-500 dolar AS). Taman Nasional, Departemen Margasatwa dan Konservasi Tanaman dan ZPO pada Kamis menugaskan satu tim dari 10 untuk mengumpulkan informasi secara langsung di kabupaten. Gubernur Nonthaburi juga telah membentuk tim untuk berburu ular.
Pimuk mengatakan, Asosiasi Kebun Bin atang dan Akuarium Dunia ingin mengirim peralatan untuk membantu menangkap ular dan Jepang juga ingin mengirim serum penangkal guna melawan gigitan ular secepatnya jika laporan itu dibenarkan.
Menteri Kesehatan Masyarakat, Witthaya Buranasiri, Kamis (3/11) meminta Departemen Luar Negeri untuk menghubungi Afrika Selatan guna mendapatkan serum terhadap gigitan ular yang dkabarkan tiba di Thailand, Jumat.
Witthaya mengatakan kementerian itu memiliki sekitar 3.500 botol serum untuk tujuh jenis ular di negara ini. Banjir terburuk dalam beberapa dekade yang melanda Thailand tahun ini disebabkan oleh hujan berat dan limpahan air dari beberapa bendungan, telah menewaskan lebih dari 400 jiwa dan membuat menderita hampir 10 juta orang sejak pertengahan Juli.