Selasa 08 Nov 2011 13:46 WIB

Banjir Bangkok Kian Dekati Pusat Kota

Pengemudi melintasi jalan yang terendam di Grand Palace di Bangkok, Thailand pada Jumat 28/10. (AP)
Pengemudi melintasi jalan yang terendam di Grand Palace di Bangkok, Thailand pada Jumat 28/10. (AP)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Hingga beberapa pekan, banjir di Bangkok belum ada tanda-tanda bakal menyurut. Bahkan, volume air makin tinggi dan mengancam jantung kota. Ribuan orang masih menolak untuk diungsikan.

Pasukan SAR mengetuk pintu rumah-rumah warga, namun mereka masih belum bersedia meninggalkan rumahnya. "Ribuan orang masih ada di dalam rumah mereka, menolak untuk dievakuasi," kata koordinator tim SAR, Rungsun Munkong, pada CNN. "Padahal mereka hanya memiliki sedikit persediaan makanan dan air."

Ia menyebut, ada juga warga yang terjebak di dalam apartemen mereka yang bagian bawahnya sudah terendam. "Namun jumlah mereka tidak masif," katanya.

Banjir di Thailand kali ini adalah yang terburuk dalam setengah abad ini. Banjir melanda 25 provinsi dari 77 provinsi di negara itu. Sebanyak 500 orang tewas dalam musibah ini.

Banjir telah berimbas pada kehidupan 3,1 warga. Ribaun hektare lahan pertanian hancur dan gagal panen. Sebanyak 75 ruas jalan tol dinyatakan ditutup.

Di provinsi Nakhon Sawan dan Ayutthaya, banjir mulai surut dan warga melakukan pembersihan.

Kemarin, Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengunjungi Nonthaburi, dekat Bangkok. Di sana pemerintah menyediakan 100 perahu untuk transportasi warga.

sumber : CNN
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement