REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA – Mantan Presiden Kuba, Fidel Castro, meluncurkan dua jilid buku riwayat hidupnya berjudul "Guerrilla Man of Time".

Buku ini berkisah tentang riwayat hidupnya sejak kecil hingga akhir Desember 1958, menjelang kemenangan pada revolusi Kuba.

Buku berisi sekitar 1.000 halaman tersebut adalah hasil percakapan Castro dengan wartawan Kuba, Katiuska Blanco, yang menulis dua buku lain tentang Castro, yaitu "All the Time of Cedars" dan "Angel".

Harian Granma melaporkan, pemimpin revolusi bersejarah berusia 86 tahun tersebut menekankan perlunya merebut waktu, karena dengan penuaan ingatannya berkurang. Dan ia ingin melakukan yang terbaik dan berguna bagi angkatan berikutnya.

Saat ditanya pendapatnya tentang politik, Castro menjawab, "Saya lebih suka jam tangan tua, sepatu bot tua dan kacamata tua, tapi saya lebih suka segala sesuatu baru dalam politik."

Castro memulai gerakan gerilya revolusioner pada 1956, yang pada akhirnya menggulingkan pemerintahan Fulgencio Batista pada 1 Januari 1959. Selama 48 tahun pemerintahannya di negara pulau tersebut, ia melawan sanksi ekonomi Amerika Serikat dan selamat dari ratusan percobaan pembunuhan.

Pada 2006, karena operasi usus, ia menyerahkan kekuasaan kepada adiknya, Raul Castro, yang saat ini Presiden Kuba. Pada 2010, ia menerbitkan buku kisah hidupnya sebagai gerilyawan di pegunungan Sierra Maestra; "The Strategic Victory" dan "The Strategic Counteroffensive", yang berkisah tentang enam bulan terakhir perangnya melawan Batista.

Ikuti Whatsapp Channel Republika