REPUBLIKA.CO.ID, WASINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama sempat diwawancarai ABC News mengenai permintaan maafnya kepada Presiden Afghanistan Hamid Karzai tentang pembakaran Alquran, Rabu (29/2). Obama mengatakan surat permintaan maafnya kepada Karzai, hanyalah untuk mengamankan posisi tentara AS di Afghanistan.
"Perang adalah pilihan yang sulit. Tapi ini sudah menjadi pilihan kami, dan saya yakin bahwa AS bisa meninggalkan Afganistan dengan aman hingga akhir 2014," ungkap Obama beberapa jam sebelum makan malam kepresidenan untuk menghormati veteran perang Irak.
Obama mengatakan suratnya kepada Karzai hanya bertujuan untuk mengekang bahaya lebih lanjut untuk pasukan AS di Afghanistan. Surat ini menyatakan penyesalan Obama atas pembakaran Alquran yang dianggap tidak disengaja di pangkalan militer AS di Afghanistan.
Walaupun permintaan maaf telah disampaikan Obama secara langsung kepada Karzai. Namun Obama mengatakan tentara AS belum keluar dari ancaman di Afganistan. "Kita belum keluar dari hutan belantara," ujarnya mengilustrasikan.
Namun, kritikus presiden dan beberapa anggota militer mempertanyakan layak atau tidaknya permintaan maaf tersebut. Mengingat akibat pembakaran Alquran itu, dua perwira militer AS tewas akibat serangan balasan dari warga Afganistan.
Tidak beberapa lama Obama langsung meninggalkan wawancara dengan ABC News. Dan memulai acara makan malam dengan veteran AS. Acara makan malam ini bertema, 'Syukur pada Sebuah Bangsa,' untuk menandai akhir dari perang besar di Irak. Walaupun AS telah dua setengah bulan mundur dari Irak, namun kesengsaraan rakyat Irak sepertinya belum selesai hingga kini.