REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Robert Bales, tentara AS yang diduga menembaki 16 orang warga sipil Afghanistan hingga tewas, dikenal sebagai pria penyayang keluarga oleh para tetangganya. Bales memiliki kebiasaan bermain bersama dua orang anaknya di halaman rumahnya di Lake Tapps, Washington.
Seorang tetangga dekat Bales, Paul Wohlberg mengatakan, tentara yang telah tiga kali ditugaskan dalam perang Irak itu dikenal sebagai orang paling ramah di lingkungan sekitar. Keluarga Bales pun memiliki hubungan baik dengan para tetangga.
"Saya belum bisa percaya bahwa Bob (sapaan akrab Bales) yang melakukan penembakan itu," kata dia seperti dilansir AP, Sabtu (17/3).
Kattie Holland, seorang tetangga lain, mengaku tidak pernah mendapati tanda-tanda kekecewaan pada diri Bales saat ia akan ditugaskan ke Afghanistan. Menurut dia, Bales selalu tampak ceria ketika berinteraksi dengan orang lain.
"Ia selalu mengatakan, 'Yah, ini tugas saya. Saya menyukainya.' Bales tidak pernah mengeluhkan apa pun," ungkapnya.
Holland menambahkan, Bales juga dikenal sebagai orang yang toleran. Ia tak pernah menunjukkan perilaku antagonis terhadap Muslim. "Sepulangnya dari Irak, Bob tidak pernah mengatakan sesuatu yang buruk tentang orang-orang Muslim. Dia itu sungguh orang yang lembut," tuturnya.
Sersan Robert Bales tiga kali dikirim ke Irak. Selama bertugas dalam perang tersebut, ia sempat mengalami gegar otak saat kendaraan yang ditumpanginya meledak. Ia juga pernah mendapat cedera kaki yang mengharuskannya menjalani operasi bedah. "Sekujur tubuhnya sudah seperti mesin yang didekorasi ulang," kata Wohlberg.
Pengumuman identitas pembantai 16 warga sipil Afghanistan tersebut memunculkan beragam reaksi di sosial media seperti twitter. Sebagian mengutuk Bales dan menyebutnya sebagai teroris.
Sebagian lain menyalahkan pemerintah yang tidak seharusnya menugaskannya kembali ke Afghanistan setelah tiga kali dikirim ke Irak. Tidak sedikit pula yang memberikan dukungan dan doa bagi Bales dan keluarga.