Selasa 27 Mar 2012 15:21 WIB

Kecam Israel di Facebook, Wartawan Radio AS Dipecat

Sunny Khalid
Foto: The Baltimore Sun
Sunny Khalid

REPUBLIKA.CO.ID, BALTIMORE - Redaktur pelaksana di satu media Amerika Serikat, WYPR-FM, Sunni Khalid, dicopot dari stasiun radio publik setelah lebih dari sembilan tahun bertugas di sana.

Pemecatannya dari WYPR dikonfrimasi dalam sebuah email oleh seorang staf newsroom yang dikirim ke seluruh kolega dalam radio tersebut Senin pekan lalu. Jumat (23/3) kemarin ialah hari terakhir ia bergabung dengan perusahaan tersebut.

Khalid, mantan reporter Baltimore Sun, saat itu tengah menjalani masa percobaan di kantornya Februari lalu atas komentar yang ia tulis di laman Facebook milik temannya. Khalid mempertanyakan pengaruh Israel dalam politik Amerika.

"Saya, salah satu yang muak dengan sikap menjadi kaki tangan bagi rezim Israel," tulisnya. "Provokasi perang terhadap Iran, sekali lagi, telah mengalihkan dunia dari kebrutalan militer Israel terhadap penjajahan di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan."

Sementara, mantan redaktur Baltimore Sun yang juga bekerja dengan Khalid di surat kabar itu dulunya, G Jefferson Pric, menulis dalam blog pribadinya mengenai pertemuan dengan mantan kolega di studio WYPR.

Price menulis, seseorang telah membuat gerakan cabul kepada dirinya lewat kaca studio ketika ia tampil sebagai bintang tamu bincang radio Dan Rodricks 'Mid Day'. Ia tidak menyebut nama Khalid, namun ia menyebut detail yang memperjelas siapa orang yang ia maksud.

'Seseorang telah mengacungkan jari tengahnya ke saya pekan ini! Ia melakukan di tempat yang tak diharapkan orang untuk dilihat," tulis Price dalam blog. "Itu bukan ekspresi kemarahan jalanan di lalu lintas yang sibuk, melainkan dalam studio radio lokal Baltimore."

Khalid dulunya bekerja untuk NPR. Ia karyawan penuh dari newsroom yang pertama kali dipekerjakan oleh WYPR setelah Universitas John Hopkins menjual WJHU-FM--nama lama radio itu--ke grup komunitas lokal yang kini memegang lisensinya.

sumber : The Baltimore Sun
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement