REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penerbangan antara Sydney dan Adelaide JUmat (13/4) pagi ini merupakan penerbangan komersial Australia pertama yang menggunakan biofuel. Maskapai penerbangan Australia Qantas mengatakan, pesawatnya menggunakan campuran 50-50 antara bahan bakar konvensional dan minyak goreng yang sudah diproses.
Antara lain, biofuel dapat mengandung bahan bakar dari gula atau tepung kanji, atau dari minyak sayut dan lemak binatang. Biofuel menarik perhatian karena harga minyak naik dan kekhawatiran tentang emisi gas rumahkaca yang dihasilkan dari bahan bakar fossil.
Pejabat lingkungan Qantas John Valastro mengatakan, biaya biofuel lebih dari empat kali lipat dari penerbangan yang menggunakan bahan bakar biasa. Tapi ia mengatakan, Qantas membayar biaya mahal untuk satu penerbangan ini - untuk membangkitkan kesadaran publik tentang potensi biofuel.
Masih diperdebatkan seberapa jauh biofuel itu ramah lingkungan. Pemerintah Australia telah memberi dana setengah-juta dollar kepada Qantas untuk studi kelayakan tentang biofuel alternatif untuk penerbangan. Ini diumumkan beberapa saat sebelum penerbangan pertema dengan biofuel tinggal landas dari Sydney.