REPUBLIKA.CO.ID, Dengan lebih dari 80 persen suara telah dihitung pada putaran pertama pemilihan presiden Perancis, calon Sosialis, Francois Hollande, unggul satu persen dari Presiden Nicolas Sarkozy. Ini akan sangat membantu kampanyenya menjelang putaran kedua pilpres.
Para analis mengatakan, perbedaan suara pada putaran kedua nanti mungkin akan jauh lebih besar. Yang mengejutkan adalah banyaknya perolehan calon Front Nasional berhaluan ultra kanan, Marine Le Pen, yang memperoleh suara jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan, cukup untuk membuat kedua calon lainnya khawatir.
Presiden Sarkozy mengatakan, ia ingin tiga perdebatan televisi dengan Francois Hollande sebelum putaran kedua tanggal 6 Mei. Tidak jelas apakah Hollande akan menerima.
Sebelumnya Presiden Nicolas Sarkozy memperingatkan, kemenangan calon Sosialis akan menimbulkan krisis eonomi. Francois Holland berjanji akan mempromosikan pertumbuhan tanpa harus menerapkan langkah penghematan dan menaikkan pajak bagi golongan kaya.
Sarkozy adalah satu-satunya presiden incumbent yang kalah pada putaran pertama pilpres dalam sejarah Perancis modern.