REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Presiden Prancis dari Partai Sosialis, Francois Hollande, yang memenangkan pemilu pada pekan lalu bersiap akan memimpin kebijakan penghematan dalam rangka memperbaiki perekonomian Prancis.
"Eropa mengawasi kita. Banyak negara di Eropa yang berharap pada gagasan penghematan,” ujar Hollande dalam pidato kemenangannya di Tulle, Prancis Tengah, seperti dilansir Reuters, Sabtu (12/5).
Prancis yang saat ini sedang bergulat dengan pertumbuhan ekonomi yang lemah, pengangguran yang tinggi sejak 1999, defisit anggaran, dan belanja negara yang tinggi.
Hal ini membuat Hollande yang pada pidato kampanyenya berencana akan menaikkan pajak, terutama untuk mereka yang berpenghasilan tinggi, dalam rangka membiayai prioritas pengeluaran dan menjaga defisit anggaran.
Di samping itu, Hollande juga berencana akan mengurangi jumlah imigran, memberikan pelatihan kepada para pengangguran, dan akan menyeimbangkan anggaran Prancis pada tahun 2017.
Untuk langkah-langkah pertumbuhan ekonomi, Hollande bersiap untuk menegosiasikan kembali pakta disiplin anggaran yang ditandatangani oleh 25 pemimpin Uni Eropa pada bulan Maret lalu.
Ia pun menghubungi Perdana Menteri Italia, Mario Monti, untuk mengoordinasikan kebijakan Uni Eropa untuk bekerjasama dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Namun, para analis ekonomi berpendapat untuk agenda pertumbuhan tersebut, Hollande harus membuat terlebih dahulu pemotongan belanja publik dan perlu meyakinkankan para investor dengan segera agar kekhawatiran atas hutang tidak muncul.