REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Nayef bin Abdulaziz As-Saud dikabarkan wafat di Jenewa, Swiss. Pangeran Nayef tutup usia pada 78 tahun.
Stasiun televisi Arab Saudi, melaporkan, Pangeran Nayef yang menjadi Menteri Dalam Negeri Arab Saudi sejak 1975 itu adalah calon pewaris Kerajaan Arab Saudi dari Raja Abdullah. Ia diangkat sebagai Putra Mahkota pada Oktober 2011, setelah wafatnya kakak dan pendahulunya, Putra Mahkota Pangeran Sultan. Pangeran Nayef dijadwalkan bakal dimakamkan di di Makkah, Ahad (17/6) esok.
Dengan meninggalnya Pangeran Nayef, Raja Abdullah (89) berarti harus mengajukan calon pewaris baru dalam waktu sembilan bulan. Reuters melaporkan, Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Salman (76) diprediksi bakal menjadi pewaris tahta Raja Abdullah. Ia telah lama dipandang sebagai pangeran paling senior berikutnya dalam pergantian di Kerajaan Arab Saudi.
Pangeran Nayef memiliki reputasi sebagai tokoh konservatif bertangan besi yang menentang pembaruan Raja Abdullah dan mengembangkan prasarana keamanan tangguh yang menggilas Alqaida. Namun ia juga menjebloskan pegiat ke dalam bui.
Ia, Raja Abdullah dan Pangeran Salman termasuk di antara hampir 40 putra pendiri Arab Saudi, Raja Abdulaziz ibn Saud, yang mendirikan Kerajaan Arab Saudi pada 1935 silam.
Pangeran Salman diangkat sebagai Menteri Pertahanan pada November dan pernah menjadi Gubernur Riyadh selama lima dasawarsa. Pangeran Nayef pergi ke Swiss untuk menjalani pemeriksaan medis pada Mei 2012.